GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Curah hujan yang tinggi pada Jumat-Sabtu (7-8/3/2024) mengakibatkan banjir kembali terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan.
Tiga Sungai yaitu Lusi, Glugu, dan Tuntang tidak mampu menampung air akibat hujan deras yang terjadi di hulu. Akibatnya sungai meluap dan banjir kiriman ini terjadi di 20 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Grobogan.
Ketiga sungai tersebut tidak dapat menampung debit air, yang berdampak pada banjir di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Grobogan.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, banjir terjadi di 20 desa yang ada di enam kecamatan, seperti Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Kedungjati, Gubug, dan Tegowanu.
Di Kecamatan Toroh, banjir terjadi di jalan Raya Desa Boloh – Desa Kenteng hingga halaman Puskesmas II Toroh dengan ketinggin air 20-50 sentimeter. Kondisi saat ini sudah surut.
Sementara, di Kecamatan Purwodadi, banjir menggenangi wilayah Kelurahan Purwodadi yakni di Lingkungan Kemasan, Lingkungan Banaran, Lingkungan Jajar, Lingkungan Jengglong Timur, Lingkungan Kebondalem, Lingkungan Jetis dan Lingkungan Ngabean.
Baca juga Banjir Lagi di Gubug, Jalur Kereta Api Semarang-Surabaya Kembali Ditutup
Ketinggian air antara 10-40 sentimeter dan kondisi saat ini beberapa rumah warga dan jalan masih tergenang banjir. Sementara di Kelurahan Kalongan, banjir menggenangi Lingkungan Perumahan Permata Hijau dan menggenangi jalan perumahan dan beberapa rumah dengan ketinggian 10-40 sentimeter.
Di Lingkungan Cebok, banjir terjadi dengan ketinggian 10-40 sentimeter. Kemudian, di Lingkungan Mekarsari, Lingkungan Ganesha dan Lingkungan Palembahan dengan ketinggian air 30-50 sentimeter.
“Kondisi banjir di Kelurahan Kalongan saat ini berangsur surut dan air masih menggenangi jalan dan beberapa rumah,” kata Kepala BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, dalam keterangan tertulis.
Di Desa Karanganyar, banjir terjadi di Perumahan Griya Citra Dewata yang berada di Jalan Pemuda, Lingkungan Bantengmati. Banjir menggenangi jalan kampung dan beberapa rumah warga dengan ketinggian 20-30 sentimeter. Kondisi saat ini masih banjir dan menggenangi jalan serta rumah warga.
Beralih ke Tawangharjo, daerah penghasil garam yakni Desa Jono tergenang banjir setinggi 15-40 centimeter. Saat ini, kondisi banjir masih stabil, menggenangi area persawahan dan tempat pembuatan garam serta jalan penghubung antardusun.
Sementara di Kecamatan Kedungjati, banjir terjadi di Desa Kedungjati dan Desa Klitikan dengan kondisi sudah surut.Hal itu juga terjadi di Desa Panimbo, Kentengsari, Padas, Deras, Ngombak, Wates, dan Jumo serta Kalimaro dan Karanglangu.
Tanggul Jebol Lagi
Di Kecamatan Gubug, banjir terjadi karena luapan Sungai Tuntang. Beberapa desa terdampak banjir. Salah satunya di Desa Baturagung. Insiden banjir ini diawali tanggul Sungai Tuntang yang jebol pada Minggu (9/3/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.