blank
Forum Komunikasi Koperasi Mahasiswa Indonesia Kota Semarang berfoto bersama Ketua Dekopinwil Jateng Andang Wahyu Trianto dan Ketua Umum Dekopin Pusat Dr Sri Untari Bisowarno, MAP usai menerima arahan dan motivasi di Hotel Quest Semarang, hari Jum'at lalu (25/8/2022). Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Memberikan semangat menjadi wirausaha mandiri, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Tengah, Andang Wahyu Trianto memberikan arahan dan motivasi kepada beberapa mahasiswa yang tergabung di dalam Forum Komunikasi Koperasi Mahasiswa Indonesia (FKKMI) Kota Semarang usai pelantikan di Hotel Quest Semarang, hari Jum’at malam lalu (25/8/2022).

Disampaikan oleh Ketua Kadin Jepara ini, sebagai pengurus Koperasi Mahasiswa (Kopma) di sebuah Universitas, harus memiliki banyak ide kreatif dalam membuka peluang usaha untuk menghasilkan keuntungan bagi Kopma yang dikelola.

Diceritakan pula oleh mantan Ketua Kopma Undip era 80-90-an, beberapa usaha Kopma Undip yang berkembang kala itu, yaitu mendirikan Warung Telekomunikasi (Wartel), agen travel, agen pos, sablon, persewaan toga dan menginisiasi adanya angkutan bis dalam Kota Semarang serta beberapa unit usaha lain.

“Waktu itu Kopma Undip memiliki Wartel itu terbesar kedua se Jawa Tengah setelah Telkom. Lalu kita membuka agen travel, awalnya melayani para mahasiswa yang pulang ke daerahnya. Setiap sore hari travel berkumpulnya di depan Wartel itu. Terus sebelum berangkat menelpon dulu ke orang tuanya melalui Wartel. Berkembang pesat waktu itu. Terus kita memperoleh bantuan bis dari Kementerian Koperasi, itu merupakan embrio bis trayek dalam kota, sebelum adanya bis-bis lain. Pertama kali itu Koperasi Mahasiswa yang menjalankan,” jelas mantan Ketua Bidang Usaha Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo).

Adanya trayek bis dalam kota tersebut, lanjut Penasehat KONI Jepara, merupakan hasil studi kelayakan yang dilakukan Kopma Undip, sehingga memiliki ijin 12 trayek dalam kota, setelah sebelumnya dilakukan presentasi di DPRD Kota Semarang.

“Tujuannya waktu itu, Mangkang-Pleburan terus ke Tembalang. Karena waktu itu ada pengembangan kampus di Tembalang. Lalu Terboyo-Pleburan-Tembalang. Bisnya warnanya kuning, namanya Kosuma,” ungkap mantan Ketua Badan Kontak Pemuda Koperasi (BKPK) Dekopinwil Jateng era 1990-an.

Dengan berbagai unit usaha yang dijalankan oleh Kopma Undip, Andang menyebut omzetnya kala itu mencapai hampir Rp 5 miliar, termasuk juga di dalamnya unit simpan pinjam. Bahkan Kopma Undip di era itu juga pernah memiliki saham di perusahaan milik negara atau BUMN.

Pesan yang disampaikan Ketua Dekopinwil Jateng ini adalah, agar Kopma maupun lembaga keuangan koperasi lainnya memiliki kemandirian usaha, sehingga dapat mensejahterakan anggotanya.

Absa