blank
Para penyandang difabel peserta workshop dan pelatihan sedang melakukan praktik membatik, (20/8/2022).. Foto: Tyaninmg Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sebanyak 50 penyandang difabel yang tergabung dalam Forum Komunitas Difabel Grobogan mengikuti kegiatan workshop dan pelatihan membuat kerajinan batik, di aula Rumah Makan Soy Bean, Toroh, Grobogan, selama dua hari Sabtu-Minggu (20-21/8/2022).

Workshop dan pelatihan kerajinan batik ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan (Disporabudpar) Kabupaten Grobogan, Ngadino. Hadir dalam acara ini perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) secara virtual untuk melihat langsung bagaimana para penyandang difabel yang tergabung dalam FKDG ini serius mengikuti pelatihan membuat batik.

Ketua Forum Komunitas Difabel Grobogan (FKDG) Waluyo menjelaskan, workshop dan pelatihan membuat kerajinan batik bagi penyandang difabel ini difasilitasi oleh Kemenpora melalui Disporabudpar Kabupaten Grobogan.

“Peserta datang dari seluruh wilayah di Kabupaten Grobogan. Paling jauh dari wilayah barat ada dari Kecamatan Tanggungharjo. Untuk yang wilayah timur paling jauh dari Kecamatan Kradenan,” jelas Waluyo.

“Yang mengikuti pelatihan ini umumnya adalah mereka yang usianya di bawah 30 tahun. Mereka ini masih muda-muda. Ada yang tunarungu, tunawicara, dan tunadaksa,” ungkap Waluyo.

Waluyo berharap dengan kegiatan pelatihan ini, bagi penyandang difabel yang masih berusia muda ini mempunyai pengalaman baru dan ke depan dengan belajar membuat batik ini, mereka semakin termotivasi untuk membuat sesuatu yang baru.

“Harapannya supaya mereka semakin hari semakin mandiri, namun produktif dan bisa menjalankan kegiatan sehari-hari dengan kegiatan yang positif, tetapi dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya,” ujar Waluyo yang juga penyandang difabel tersebut.

Pelestarian Batik

Kepala Disporabudpar Kabupaten Grobogan, Ngadino mengapresiasi kegiatan workshop dan pelatihan membuat batik ini kepada para difabel.