blank
Mahasiswa berfoto bersama salah satu pengusaha yang dilatih manajemen pengelolaan produk, beberapa hari lalu. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) –Perancangan sistem kewirausahaan UMKM melalui local tetrapreneur model menjadi salah satu pemenang hibah riset kewirausahaan, belum lama ini. Ketua tim penelitinya adalah dosen program studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Dr Rochiyati Murniningsih SE MP.

Dosen dengan nama panggilan Bu Murni itu hari ini, Sabtu (6 Agustus 2022) menuturkan, setelah memenangkan skim hibah riset keilmuan menjadi tantangan baru bagi akademisi. Hibah riset keilmuan itu ditujukan untuk memberikan penguatan terhadap dosen pada masing-masing perguruan tinggi pengusul dengan merancang program pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan kolaboratif melalui pelibatan mahasiswa dan bekerja sama dengan mitra riset. Adapun pelaksanaanya sampai Desember mendatang.

Manfaat utamanya adalah rancangan atau model program pembelajaran berbasis program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan skema MBKM perguruan tinggi, jelasnya, peneliti dituntut untuk dapat menggalang partisipasi mahasiswa dan mitra terkait dalam mengembangkan riset kewirausahaan. Kewirausahaan juga harus didorong untuk pembangunan ekonomi kreatif berkelanjutan.

”Tuntutan itulah yang mendasari pilihan topik penelitian Perancangan Sistem Kewirausahaan UMKM Melalui Local Tetrapreneur Model,” jelasnya.

Pembangunan Borobudur

Lokasi penelitiannya di Kota dan Kabupaten Magelang. Pilihan lokasi itu didasari maraknya pembangunan Borobudur dan sekitarnya sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Hal itu menuntut pengelolaan kawasan pariwisata berbasis landscape budaya dan masyarakat. “Di mana Borobudur menjadi salah satu bagiannya,” tuturnya.

Paradigma wisata bergeser dari monumentcentric ke kawasan lebih luas dengan pelibatan aktif masyarakat. Oleh karena itu, imbuhnya, berbagai program pembangunan pendukung dalam rangka meningkatkan percepatan daya saing daerah dan menangkap peluang pengembangan ekonomi untuk meningkatkan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan secara komprehensif.

Kemudian dia jelaskan, hibah riset kewirausahaan itu ditujukan sebagai bagian kontribusi Unimma pada percepatan daya saing daerah. Sekaligus sebagai salah satu kajian untuk penentuan solusi kendala ekonomi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akibat Covid-19. “Fakta menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan pariwisata terhadap UMKM terkait. Dampak pada UMKM yang bergerak dalam usaha makanan dan minuman mikro mencapai 27 persen, terhadap usaha kecil makanan dan minuman sebesar 1,77 persen, dan usaha menengah di angka 0,07 persen. Dampak negatif lainnya, adalah penurunan daya serap UMKM terhadap tenaga kerja, sehingga mengakibatkan peningkatan pengangguran,” ujarnya.

Beberapa permasalahan yang diidentifikasi di UMKM seperti manajemen pengelolaan produk, permodalan, SDM, pemasaran, kesehatan, produk halal, akuntansi serta investasi.

blank
Salah satu pelaku UMKM mendapat bimbingan Unimma. Foto: eko

Dia menjelaskan pula, semula mitra peneliti hanya pelaku UMKM yang tergabung di Paguyuban UMKM Slondok, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Namun kemudian, dalam praktiknya tim peneliti mengidentifikasi bahwa objek riset harus dikembangkan pada UMKM yang berada di landscape pengembangan pariwisata Borobudur. Maka selanjutnya ditentukan pula UMKM yang ada di Kecamatan Borobudur, Grabag, Muntilan dan Kota Magelang sebagai bagian dari daerah penyangga pariwisata Borobudur, yakni Joglosemar (Jogjakarta, Solo, Semarang).

Daya Saing

Kondisi itu, menurut Bu Murni, menuntut riset terkait pengembangan daya saing UMKM, sehingga ditentukan riset: Perancangan Sistem Kewirausahaan UMKM Melalui Model Local Tetrapreneur. Sintesis lokal ditentukan karena dari berbagai kajian menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif UMKM sangat tergantung pada karakteristik serta sumber daya yang dikelolanya.

Dijelaskan juga, tujuan riset itu adalah merumuskan perancangan sistem kewirausahaan UMKM melalui model local tetrapreneur, menggabungkan kegiatan riset kewirausahaan dengan program pembelajaran kewirausahaan sekaligus mendesiminasikan hasil-hasil kegiatan riset kewirausahaan.

Adapun tim risetnya merupakan kolaborasi dosen program studi S1 Manajemen yang dia ketuai (Dr Rochiyati Murniningsih SE MP. Prodi Otomotif adalah Bagyo Condro Purnomo ST MEng dan Prodi Teknik Informatika adalah Nugroho Agung Prabowo ST MKom.

Jumlah mahasiswa yang dilibatkan sebanyak tujuh orang terdiri dari enam mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta seorang mahasiswa Fakultas Teknik. Konsep researchbased learning dalam penelitian itu, kata dia, menuntut keterlibatan aktif mahasiswa dari perancangan metode riset, pelaksanaan riset, analisis, sampai dengan perumusan luaran atau manfaat luar.

“Hasil penelitian terdiri dari luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib berupa model pembelajaran, rencana pembelajaran semester (RPS), penyetaraan minimal 20 SKS, dan rekonstruksi mata kuliah terkait, publikasi pada jurnal nasional terindeks Sinta dan jurnal Internasional. Sementara luaran tambahan berupa buku monograf penelitian, video dan publikasi media massa,” ujarnya.

Dia berharap, program itu selain mendorong riset dosen, juga mempersiapkan mahasiswa menjadi calon peneliti yang handal. Melalui kemitraan dengan industri dan lembaga atau komunitas lainnya. Program itu juga diharapkan dapat dihilirisasi menjadi kebijakan-kebijakan, dan atau produk-produk yang dapat meningkatkan daya saing.

Eko Priyono