blank
Ilustrasi (Foto diambil dari http://opensource.petra.ac.id/~rina/image/silhouette/black/keris.jpg)

JEPARA (SUARABARU.ID) –Setiap daerah pasti menyimpan mitos atau legenda yang diwariskan secara turun temurun. Salah satu yang berkembang di Jepara adalah mitos Kali Treges di Desa Tahunan. Letaknya setelah pasar Tahunsn jika dari arah Jepara ke Kudus.

Konon kali Treges ini pantangan dilalui oleh pimpinan tinggi pemerintahan seperti para sultan dan jika saat ini mungkin presiden.

Mitos itu bermula dari kisah Mpu Supo Mandrangi. Ia adalah murid sekaligus adik ipar dari Sunan Kalijaga, sebab ia menikah dengan Dewi Rasawulan. Sebelum menjadi murid Sunan Kalijaga dan kemudian masuk Islam, Mpu Supo beragama Hindu.

Dia adalah seorang ahli pembuat keris dari kerajaan Majapahit pada abad 15 M. Salah satu keris buatan Mpu Supo yang sangat terkenal adalah Kiai Sengkelat dan Kiai Carubuk.

Dikisahkan, setelah Majapahit runtuh, Mpu Supo mengabdi pada kerajaan Demak. Dalam suatu perjalanan menuju Jepara yang merupakan wilayah Adipati Unus yang juga menantu Raden Patah, Mpu Supo berhenti di sebuah sungai yang memiliki sumber mata air yang sangat jernih dan banyak ditumbuhi pohon besar yang rindang.

Mpu Supo kemudian bertapa di sekitar sumber mata air tersebut hingga bertahun-tahun. Ketika selesai bertapa Mpu Supo baru menyadari bahwa dirinya telah bertahun-tahun berada ditempat tersebut. sehingga wilayah tersebut dia namakan “Desa Tahunan”.

Usai bertapa, Mpu Supo kemudian membuat keris di tempat ia bertapa. Ia menggunakan bahan wesi kuning. Namun keris ini tidak dapat diselesaikan. Karena itu bentuknya tidak sempurna. Keris itu seperti geripis dan treges.

Keris tersebut kemudian dikubur oleh Ki Supo dibawah jembatan sebelum ia meninggalkan tempat ia bertapa. Waktu itu Ki Supo ingin agar keris yang terbuat dari wesi kuning itu menjaga Jepara dari penguasa yang ingin merebut kota itu.

Karena wesi kuning itulah konon jembatan kali Treges pantangan dilewati oleh pimpinan tinggi pemerintahan.Bahkan menurut Muhadi,  Petinggi Tahunan, saat jaman penjajahan, sempatan tersebut pernah di bom. “Namun tidak bisa merusakkan jembatan kali Treges,” ujarnya

Konon makam Mpu Supo berada di kompleks makam Sunan Kalijaga, Kadilangu, Demak.

Hadepe – ua – alvaros