“Fokus ke seluruhnya, baik di peternak, penyaluranya termasuk pengangkutannya dicek,” katanya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan istansi terkait, dalam hal ini dinas peternakan yang diwakili oleh petugas dari Puskeswan Wonosalam, dalam hal pengawasan lalulintas atau transmisi hewan. Hal itu untuk mencegah terjadinya penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
“Soal transmisi antar wilayah, kami tentu minta Dinas Pertanian dan Peternakan untuk mengawasi jalur keluar – masuk suplai hewan,” ujar Aipda Tri.
Aipda Tri menyebut, meski secara teori belum ada risiko penularan terhadap manusia. Namun ia tetap meminta wabah penyakit ini tetap diantisipasi. Apalagi, beberapa bulan ke depan akan ada momentum Idul Adha yang memang tingkat konsumsi daging ternak juga akan meningkat.
“Meskipun secara teori dia tidak menular ke manusia, tapi kan kalau kita makan mungkin saja ada pengaruh yang kita juga enggak tahu. Jadi tentunya kita juga sangat berhati-hati dan waspada,” ucapnya.
Hingga kini, berdasarkan informasi dari petugas Puskeswan memastikan, belum ada laporan penularan wabah PMK di wilayah kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak. Namun demikian, ia tetap meminta masyarakat agar segera melaporkan jika menemukan hewan ternak yang terserang penyakit tersebut.