BLORA (SUARABARU.ID) : Pasca dihantam pandemi Covid 19, pertumbuhan ekonomi terus digenjot, namun secara makro masih juga terganggu pertumbuhannya oleh krisis perang Rusia – Ukraina, meskipun tanpa itu semua krisis ekonomi tetap terasa oleh masyarakat kecil, yang tidak tahu menahu gejolak politik dunia itu.
Ya..masyarakat kecil tidak peduli ada perang di belahan lain dunia sana, karena mereka sendiri sudah berperang dengan keadaan ekonominya sendiri, termasuk di Blora. Angka pengangguran yang terus menerus bertambah, dari setiap tahun lulusan baik Perguruan Tinggi maupun SLTA, ditambah anak – anak putus sekolah, dan korban pemutusan hubungan kerja.
Untuk itu, dibutuhkan lompatan yang besar, dengan menggerakkan ekonomi kreatif massa, melalui pelatihan kerja pembuatan produk – produk yang dapat diserap oleh Anggaran Negara, Daerah maupun Desa, yang memiliki peluang pasar secara luas, baik lokal maupun nasional, bahkan kalau perlu mampu pasar internasional, yang memanfaatkan potensi SDM maupun bahan baku lokal.
Akan sangat indah, ketika pergerakan ekonomi kreatif massa berjalan masif, untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhannya, Pemerintah baik Kabupaten Blora hingga Desa mau menyerap produk tersebut, melalui kebijakan penyerapan anggaran belanja produk lokal tersebut. Sehingga ekonomi akan berputar di pasar lokal dan bisa dimungkinkan menjadi produk yang diunggulkan untuk pasar yang lebih luas lagi.
Jadi jangan lagi ada pertanyaan naif oleh para stakeholder, bagaimana nanti pemasarannya? Atau bahkan cuek, ketika diberikan informasi puluhan warganya di Dukuh Nglawiyan, aktif dalam pembuatan produk ekonomi kreatif tersebut. Karena anda dibayar oleh rakyat untuk berpikir, bukan untuk bertanya, karena kewenangan kebijakan dan anggaran ada di tangan para pemegang kekuasaan. Jadi jangan korbankan intelektualitas.***
Tio