blank
Kok mengikuti Bintek hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) –KONI Kabupaten Magelang menggelar peningkatan kapasitas koordinator olahraga kecamatan (KOK) se-Kabupaten Magelang, hari ini Sabtu 4 Juni 2022. Acara itu diikuti 111 perwakilan dari enam eks-kawedanan, terdiri Bandongan, Grabag,Tegalrejo, Salaman,Muntilan dan Salam.

Kabid Olahraga, M Subiantara MPd, yang mewakili Kepala Dinas Pemuda dan Kepariwisatan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Hussein, mengapresiasi dan penghargaan kepada panitia. “Semoga acara ini dapat meningkatkan wawasan bagi para pelaku olahraga di Kabupaten Magelang,” katanya.

Dikatakan, Koordinator Olahraga Kecamatan (KOK) merupakan kepanjangan tangan KONI dalam menjaring dan membina atlet di tingkat kecamatan dengan bentuk koordinator olahraga di kecamatan. Dengan harapan fungsi koordinasi dan pembinaan dapat berjalan dengan baik, sehingga pembinaan atlet di daerah dapat berjalan secara menyeluruh.

Oleh karena itu dia mendorong insan pegiat olahraga untuk menghidupkan kegiatan di daerah. Dalam hal ini bagaimana bisa memajukan kegiatan olahraga dalam kancah dunia. Sembari mengenalkan Kabupaten Magelang secara luas. “Hal itu harus dilakukan oleh pengurus KOK, untuk menghidupkan olahraga dan menujang kepariwisataan di daerah,” harapnya.

Kinerja KOK dinilai sudah bagus. Mulai dari pembinaan atlet, tidak ada atlet bayaran. “Ini merupakan hasil koordinasi yang bagus,” katanya.

Saat ini yang perlu dilakukan adalah bagaimana komponen masyarakat dan olahraga bisa mendukung. Oleh karena itu dia berpesan kepada peserta Bintek. Yakni, Bintek itu bisa menjadi pemacu semangat berkarya dan berinovasi, berupaya bagi kemajuan olahraga, membawa kebangkitan olahraga di daerah.

Lalu, posisi olahraga sebagai kebutuhan dan gaya hidup secara langsung. Peran keluarga sangat diperlukan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun bermasyarakat .

Diharapkan pengurus KOK tidak sekadar mengikuti pelatihan. Namun diharpkan dapat menyumbangkan potensi olahraga di daerah. Manfaatkan dengan semaksimal mungkin materi- materi yang disampaikan pemateri, narasumber, agar tahu. “Ada pepatah: Barangsiapa yang berangkat menimba ilmu untuk mengamalkan ilmu, niscaya ilmu yang sedikit pun akan bermanfaat,” katanya.

Ditambahkan, ilmu yang sejati sebagai barang berharga
tidak bisa diperoleh dengan mudah. Harus dipelajari, diusahkaan,
dan harus dipikirkan.

blank
Wakil Ketua KONI, Suwarsa, memberi materi Bintek hari ini. Foto: eko

Sementara itu Wakil Ketua III KONI, Drs Suwarsa, yang mewakili Ketua KONI Kabupaten Magelang, dalam acara itu mengatakan, peningkatan kapasitas sedianya akan dilakukan beberapa saat setelah pelantikan KOK. Tetapi karena pandemi akhirnya ditunda.

Salah satu program prioritas KONI Kabupaten Magelang adalah konsolidasi organisasi antara KONI kabupaten, KOK, dan cabang olahraga (cabor). KOK
merupakan salah satu sub struktur KONI Kabupaten Magelang . Sebelumnya KOK tidak ada. Atas berbagai masukan perlu dibentuk KOK.

“KOK sifatnya bukan KONI kecamatan, tetapi koordinator olahraga kecamatan sebagai kepanjangan tangan dari KONI kabupaten,” tegasnya.

Maka pada tahun kemarin telah terbentuk KOK di 21 kecamatan. Tentu akan menambah energi positif bagi pembinaan olahraga di Kabupaten Magelang.

Membangun atmosfer olahraga di Kabupaten Magelang tidak hanya dilakukan oleh pengurus KONI yang jumlahnya 27 orang. Tetapi butuh partisipasi dari semua pihak, stakeholder olahraga, pemerintah, termasuk KOK.

Sebanyak 21 kecamatan di Kabupaten Magelang cukup luas. Pembentukan KOK malah mendapat respon positif. “Kok tidak dari dulu KOK dibentuk,” katanya.

Oleh karena itu bagaimana menyatukan pandangan KONI dan KOK. Maka acara itu dinilai penting. Karena akan menjadi start point agar bisa melakukan program-program yang menjadi tugas-tugas dan pokok fungsi KONI .

Maka hari ini diawali dengan peningkatan kapasitas KOK, dalam rangka pengenalan. Karena KONI punya AD dan ART. Maka akan dikenalkan tugas pokoknya apa, masalah organisasi dan lainnya. “Bagaimana tata kelola organisasi. Organisasi akan dimenej seperti apa, tentu ada administrasi yang harus di standarisasi. Agar punya standarisasi yang sama,” harapnya.

Juga akan dilakukan penyamaan pandangan antara KOK dan cabang olahraga. Karena anggota KONI adalah cabor dan KOK. KONI dan KOK punya konsentrasi beda dengan cabor. Kalau cabor adalah membina atlet, agar berprestasi. “Kita mengkoordinir cabor-cabor,” katanya.

LP