blank
Penyebaran PMK (Poster tabel: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Jika pada tanggal 30 Mei lalu jumlah sapi yang diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berdasarkan pemeriksaan petugas medis dari vet BBVet, Wates, Yogyakarta baru 40 ekor dari 40 populasi yang diperiksa, kini jumlahnya terus bertambah. Dari 104 ekor sapi yang diperiksa, ditemukan 90 ekor sapi diduga terserang PMK pada hasil pemeriksaan per 31 Mei 2022.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan Jepara Mudofir. Namun demikian ia minta agar masyarakat dan peternak tidak panik, sebab jika ditangani secara tepat 2-3 minggu dapat disembuhkan.

Menurut Mudofir, jika ditemukan ternak yang memiliki gejala PMK maka harus dilakukan karantina hewan sakit terpisah dari hewan sehat. Kemudian segera lakukan sanitasi kandang dan kebersihan kandang terjaga. Hal penting lainnya adalah memberikan vitamin ATP untuk stamina. Antihistamin untuk meredakan panas dan antibiotik untuk luka dan infeksi/akibat sekunder.

BACA JUGA Digelar Pentas Wayang Kulit dengan Lakon Rainha de Japora

blank

“Berikan pakan dan minum cukup. Untuk pakan sebaikkan hijauan dicacah dan diberi konsentrat agar ternak tdk banyak mengunyah,” terang Mudofir. Juga kewaspadaan dini serta segera lapor pada petugas peternakan jika ditemukan ada gejala.

blank

Ia juga menjelaskan, ternak yg terjangkit dan dipotong bagian kepala, mulut dan lidah tidak boleh dikonsumsi. Juga bagian kaki yang luka serta jeroan. “Untuk daging dimasak matang bisa dikonsumsi,” ujarnya.

blank

Saat ini DKPP menurut Mudofir telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang PMK, investigasi, monev pasar hewan dan sentra ternak serta penanganan hewan sakit, uji laboratorium untuk peneguhan kasus dengan BBvet Wates Yogyakarta. “Juga pengawasan peredaran ternak dengan Polres Jepara,” terang Mudofir

Hadepe