blank
Penyerahan kenang-kenangan dari Bupati Wonosobo ke Setkab. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)- Pemkab Wonosobo berupaya terus mengembangkan kawasan holtikultura sayuran yang maju dan modern melalui program food estate atau pembangunan kawasan lumbung pangan.

Sebab, output dari pengembangan food estate tersebut digadang mampu mewujudkan kemajuan perekonomian bagi para petani khususnya di Wonosobo.

Dengan basis semangat kegotong-royongan yang kuat antar elemen pihaknya optimis program super prioritas yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo akan memberikan profit dan kemajuan para petani lokal.

Baca Juga: Bank Jateng Cabang Wonosobo Diminta Ikut Entaskan Kemiskinan

Setidaknya terdapat wilayah holtikultura yang tersebar di 5 kecamatan yaitu Lamuk Kalikajar, Garung, Kejajar, Kertek, dan Watumalang dengan komoditas utamanya sayuran.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengungkapkan hal itu, saat memberikan paparan monitoring dan evaluasi progam food estate Selasa, (12/4) di Pendopo Selatan.

“Saya melihat semangat kegotong-royongan dari para petani yang luar biasa dimana semua petani berbondong-bondong menyiapkan lahan bersama-sama,” katanya.

Baca Juga: Sejumlah Pejabat di Polres Wonosobo Pindah Tugas, Siapa Saja?

Pihaknya menaruh harapan optimis program food estate mampu memberikan keuntungan yang besar dan tentunya kemajuan bagi para petani di Wonosobo.

Lebih lanjut Afif menyampaikan, kendala yang dialami petani seperti terjadinya anomali cuaca yang beraneka ragam dan seringnya wilayah Wonosobo diguyur hujan berakibat pada hasil pertanian.

Untuk itu, pihaknya menekankan semua aspek penunjang keberhasilan food estate harus benar-benar diukur dan dipersiapkan dengan baik agar pelaksanaannya berjalan optimal.

Evaluasi Capaian

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayaf ketika menyampaikan sambutan. Foto : SB/dok

Asisten Deputi Bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Inovasi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet (Setkab), Ida Dwi Nilasari mengatakan, tujuan kunjungan di Wonosobo untuk mengevaluasi program food estate yang dijajaki Presiden Jokowi 14 Desember 2021 silam.

“Mengidentifikasi rencana pengembangan food estate 2022, mengidentifikasi regulasi dan implementasi yang akan timbul, dan melakukan langkah strategis dalam mempercepat target capaian panen,” katanya.

Sesuai dengan arahan Presiden, lanjut dia, diminta agar konsep pengembangannya dibuat dengan jelas, model bisnis. Berbasis pada pola yang modern seperti di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, NTT, Sumatera Selatan, dan Papua sebagai wilayah percontohan nasional.

Baca Juga: Ini Hasil Audiensi AirNav Indonesia dengan Bupati Wonosobo Terkait Larangan Penerbangan Balon Udara

“Monitoring dan evaluasi program peningkatan penyediaan pangan nasional di Wonosobo sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yakni konsep food estate dibuat dengan jelas dengan model bisnis dan pola yang modern,” tandas Ida.

Menurutnya, Setkab bertindak, mengawal dan melakukan pemantauan bersama terkait dengan sarana infrastruktur dan area of interest yang dilakukannya sejak 2021 hingga 2022.

“Nantinya, hasil dari kunjungan Presiden Jokowi pada 14 Desember 2021 akan menjadi rencana kerja prioritas 2022,” ujar dia.

Baca Juga: Pastikan Stok dan Harga Aman, TPID Wonosobo Lakukan Monitoring Kepokmas

Ida berpesan agar jajaran Pemkab menyiapkan pasar atau koperasi komoditi sehingga terjamin kepastian harga dan calon pembeli.

Dijelaskan, total sebaran lahan food estate di Wonosobo mencapai 339 hektare. Sedangkan klasterisasi kawasan holtikultura di beberapa wilayah di Kecamatan Kalikajar dan Kertek seluas 2374 hektare.

“Penguasaan lahan mencapai 0,4 hektare per KK, Kecamatan Garung dan Kejajar seluas 7714 hektare dengan rataan penguasaan lahan 0,5 hektare,” tandasnya.

Muharno Zarka