blank
Paket makana dikemas menggunakan keranjang yang terbuat dari bambu. Foto: Widiyartono R.

Tanpa Plastik

Dalam nyadran tahun ini, panitia mewajibkan paket makanan yang dibawa tidak boleh dikemas menggunakan plastik. Harus menggunakan wadah dari bahan bamboo berupa keranjang atau besek. “Kami harus memperhatikan lingkungan, dengan mengurangi penggunaan plastik,” kata Agus Sarwono.

Dan, benarlah, lebih dari 300 keranjang paket makanan itu dikumpulkan. Kemudian, setelah sambutan-sambutan dari beberapa tokoh termasuk Kepala Desa Soropadan Iskandar, dilanjukan dengan doa yang dipimpin Kiai Salamun.

Kalau dulu ada acara makan bersama atau kembul bujana di acara nyadran ini. Tetapi sekarang tidak lagi, dan paket makanan itu langsung dibagiikan kepada seluruh yang hadir, Ternyata masih ada sisa sekitar 50-an paket, yang kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan, di antaranya untuk penghuni panti asuhan terdekat.

“Makanan dibawa pulang, karena di sini tdak ada sumber air yang digunakan untuk cuci tangan,” kata Agus Sarwono.

Setelah acara selesai, warga pun pulang dengan membawa “berkat”. Jalanan yang licin karena hujan semalaman, kembali dilalui. Sementara di bawah bukit beberapa mobil dan sepeda motor harus antre untuk bisa keluar.

Semoga akses dari jalan raya menuju pemakaman ini ke depan bisa diperbaiki, sehingga tidak merepotkan warga yang hadir dalam acara tersebut, dan juga menjadikan akses warga makin mudah untuck memasarkan hasil bumi dan produk warga setempat seperti misalnya batu bata yang sudah cukup dikenal.

Widiyartono R – Widyas Cahyono