blank
Personel TNI-Polri di Kabupaten Wonogiri, pro-aktif memantau tata niaga penjualan minyak goreng bersubsidi. Tujuannya, untuk mengantisipasi penimbunan dan kelangkaan.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jajaran TNI-Polri di Wonogiri, utamanya para personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas, pro-aktif melakukan pemantauan tata niaga pemasaran minyak goreng di kios-kios pasar dan pertokoan.

Itu sebagaimana dilakukan di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri misalnya. Secara gabungan, personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas, blusukan memonitor penjualan minyak goreng di pertokoan.

Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto dan Bhabinkamtibmas Polsek Jatiroto, Briptu Sigma, melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri Aiptu Iwan Sumarsono, menyatakan, tugas pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi penimbunan dan kelangkaan.

Bersubsidi


Sasaran pengecekan adalah toko-toko dan kios yang mendapatkan pasokan minyak goreng bersubsidi. Menjadi keharusan, bagi toko atau kios yang bersangkutan menjual minyak goreng satu harga penetapan pemerintah, yakni dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter untuk kemasan premium.
blank
Di Kios Ny Endang lantai-2 Pasar Kota Wonogiri, menjual minyak goreng bersubsidi dengan HET Rp 14 ribu per liter kemasan premium.

Bersamaan dengan kegiatan pemantauan tata niaga penjualan minyak goreng bersubsidi, para personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga memberikan edukasi kepada para pedagang dan masyarakat, untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Hal ini penting dilakukan, sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

Sementara itu, di Kios Ny Endang lantai-2 Pasar Kota Wonogiri, menjual minyak goreng bersubsidi dengan HET Rp 14 ribu per liter. Pada tahap kedua penjualan, dipasarkan sebanyak 350 dos. Berlangsung dalam waktu dua hari untuk menghindari kerumunan.

Sebagaimana diberitakan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Wonogiri, telah dua kali menggelar Operasi Pasar (OP) Minyak Goreng (Migor).

Kepala Diperindagkop UMKM Kabupaten Wonogiri, Wahyu Widayati, menyatakan, OP kedua sasarannya para bakul di pasar tradisional. ”Sebanyak 60 bakul di Pasar Kota Wonogiri, mendapatkan jatah pembelian minyak goreng dengan harga Rp 12,5 ribu per liter kemasan premium,” jelasnya.

Jumlah stok OP Migor untuk para bakul ini sebanyak 3.600 liter. Harapannya, para bakul tersebut kemudian dapat menjual ke warga masyarakat dengan harga Rp 13,5 ribu per liter.

Para bakul berharap ada lagi OP Migor harga murah, sebab untuk jatah yang mereka pernah terima telah langsung ludes terjual.

Bambang Pur