SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. H. Joko Widodo menegaskan, Universitas Sebelas Maret (UNS) kini sudah menjadi kapal besar. Meski untuk pengembangan sumber daya manusia harus berubah dengan cepat, tetapi UNS mesti pelan-pelan.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam arahannya ketika menghadiri Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat (11/3/2022).
“Saya ingin mengingatkan pada UNS yang sudah menjadi kapal besar. Bahkan sudah menjadi kapal induk dengan memiliki 40.000 mahasiswa. Kapal besar ini hati hati kalau mau berubah sebab bisa tidak lincah. Tapi juga bisa lincah tergantung nakhodanya,“ tandas Jokowi.
Sidang terbuka senat akademik dipimpin Rektor Prof Dr Jamal Wiwoho SH M Hum di Gedung UNS Tower Ki Hadjar Dewantara. Presiden lebih lanjut mengingatkan, seluruh organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi dan universitas harus lincah, cepat belajar dengan perubahan yang ada. Harus up to date.
Tapi tetap hati hati karena merupakan kapal besar. Kesemuanya karena dunia berubah begitu sangat cepatnya. Ilmu pengetahuan juga berkembang sangat cepat.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat harus diikuti dengan program pendidikan dinamis. Risetnya harus cepat berubah sesuai tantangan jaman yang ada. Kita ini berkejaran .
Sudah dilakukan penghitungan dengan para menteri dengan kesimpulan, kesempatan berubah hanya punya waktu dua tahun. Bila perubahan tidak terwujud dengan cepat ,karena muncul bonus demografi pada 2030-2035.
SDM digital juga harus dimiliki karena itu sangat disetujui sebagaimana disampaikan Mendikbud tentang Kampus Merdeka. Karena mahasiswa bisa belajar dimana saja dengan siapa saja dan kampus yang mengarahkan.
Kita senang mahasiswa sekarang bisa belajar di industry selama satu smester. Ini artinya industri menjadi bagian dari universitas. “ Ada matching fun yang dibiayai kementerian. Ada target 10.000 praktisi dari industri ditarik ke kampus. Kalau perubahan tidak kita lakukan dalam dua tahun ini, saya membayangkan di tahun 2030- 2035 kita akan sangat berat,” tegas Presiden.