blank
Arsip Foto - Seorang pria memegang telepon berjalan melewati logo aplikasi TikTok perusahaan ByteDance China, yang dikenal secara lokal sebagai Douyin, di Pameran Produk Buatan Internasional di Hangzhou, provinsi Zhejiang, Cina, Jumat (18/10/2019). Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID)- India menambah lagi aplikasi asal China yang diblokir karena dianggap menimbulkan masalah keamanan, termasuk TikTok, terutama sejak politik dengan China memanas di tahun 2020.

Dikutip dari Reuters, Rabu (16/2/2022), India semula memblokir 59 aplikasi China. Kini jumlahnya mencapai 321 aplikasi. Aplikasi lain yang diblokir adalah game Free Fire, milik perusahaan Sea yang berbasis di Singapura, bukan China. Namun Tencent yang merupakan perusahaan teknologi dari China, memiliki saham di Sea sebesar 18,7 persen.

Sea menyatakan sudah mematuhi peraturan di India dan tidak mengirim atau menyimpan data pengguna ke China. Salah seorang sumber dari Sea yang mengikuti pertemuan tahunan perusahaan mengatakan perwakilan Sea menyatakan kepada pemegang saham bahwa mereka sedang mengatasi masalah di India ini.

Baca Juga:Larangan Berhijab Bagi Mahasiswi di India Merembet ke Negara Bagian Lainnya

Shopee, aplikasi e-commerce dari Sea, diboikot di India beberapa waktu lalu karena dituduh mengganggu pedagang luar jaringan. Kendati demikian, Tencent tidak berkomentar atas isu dengan Sea ini.

Pemerintah India meyakini aplikasi-aplikasi yang diblokir itu mengirim data ke server di China.

Sumber Reuters di pemerintahan India menyatakan praktik seperti itu bisa berkembang data ditambang, disusun, dianalisis dan dibuat profil oleh “elemen yang memusuhi kedaulatan dan integritas India dan untuk kegiatan yang merugikan keamanan nasional”.

Ant-Claudia