blank
Para peserta seminar dan tim KKN XII Desa Pendem Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID) – KKN Unisnu XII Desa Pendem adakan Seminar Kekerasan dan Pelecehan Seksual dengan tema “Empowering Woman, Empowering Humanitydi Masjid MTs Miftahul Ulum Desa Pendem, Kecamatan Kembang belum lama ini. Peserta kegiatan ini yaitu pelajar kelas 8 dan 9 MT Miftahul Ulum Desa Pendem Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.

blank
Santi Andriyani, M.Pd. Kepala PSGA Unisnu dan Dosen Unisnu.

Maulida Risya Milenia Ketua KKN XII Unisnu Desa Pendem menyampaikan tujuan kegiatan ini yaitu membekali pelajar pengetahuan tentang Kekerasan Seksual pada Remaja, dampak dari kekerasan seksual, dan pencegahannya. “Dengan adanya kegiatan seminar ini diharapkan para remaja saat ini lebih mengetahui pengetahuan tentang kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi, seperti istilah“Cat Caling,” ujarnya.

Kegiatan ini mendatangkan narasumber Santi Andriyani, M.Pd. Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) dan juga dosen Unisnu.  Menurutnya, pelecehan seksual tidak hanya menimpa perempuan. Seluruh gender memiliki potensi untuk mengalami pelecehan seksual, baik di ruang privat maupun ruang publik. “Survei membuktikan bahwa 4 dari 5 perempuan (79%), 3 dari 10 Laki-laki (30%), dan gender lainnya pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik,” ujarnya. tidak ada ruang aman bagi perempuan. Fakta ini penting untuk diakui, agar terbangun kesadaran publik untuk sama-sama membangun ruang ruang yang bebas dari kekerasan, tambahnya.

Menyambung penjelasan ini Waka Kesiswaan Zakaria mewakili Kepala Sekolah menyampaikan bahwa seorang wanita harus bisa menjaga kehormatan dan harga diri dengan martabatnya. “Wanita juga harus memiliki wawasan yang luas dan pendidikan yang memadai karena dengan pendidikan seorang wanita bisa berpegang teguh pada prinsip hidup dan tidak mudah dilecehkan oleh orang lain,” ujarnya.

Sementara DPL KKN XII Unisnu Desa Pendem memberikan statement. “Jangan sekali-kali melakukan pelecehan pada wanita, karena ketika kamu melakukan itu sama saja kamu melecehkan ibumu, sebab kamu lahir dari rahim seorang wanita,” ujarnya.

Di akhir sesi, Santi Andriyani menyampaikan pesan agar pelajar menjadi remaja yang Kartini. “Yaitu Kreatif, Sehat, Percaya Diri, Berani, Empathy,” pungkasnya.

Alvaros