BLORA MANTINGAN (SUARABARU.ID) – Semakin menipisnya Sumber Daya Hutan di Perhutani KPH Mantingan, kini mulai mencari alternatif bisnis lain selain kayu Jati dan Wisata.
Selama ini Perhutani bergantung pada hasil kayu saja dan juga pada getah serta wisata. Namun penghasilan kayu jati tetaplah masih mendominasi dari pendapatan per tahunnya, persentasenya mencapai 80%.
Untuk mencukupi pendapatan tahun 2022 harus mencari anternatif lain, agar rencana target tahun 2022 bisa menutup Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), yang minus ditarget mencari sumber pendapatan lain. Salah satunya dengan membuka bisnis Agroforestri Tebu Mandiri (ATM).
Tim Pengembangan Bisnis Perhutani KPH Mantingan yang terdiri atas Wakil Administratur Dwi Anggoro kasih, Kasi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Kriswantoro, KSS Ren Arif Muslikhun beberapa waktu yang lalu telah melakukan survei lapangan, tepatnya Senin (7/2/2022) untuk penanaman agroforestri tebu mandiri di Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sudo.
Tempat pertama yang di survei petak 44c luas 12,91 hektar turut BKPH Sudo. Rencananya digunakan untuk Kebun Benih Datar (KBD).
Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Kriswantoro mengatakan bahwa untuk tahun 2022 KPH Mantingan akan menanam ATM dengan keluasan 319 hektar yang meliputi BKPH Kalinanas, Sudo, Kebon dan Medang wilayah Kabupaten Blora bagian utara.
Yang penting untuk lahan, lanjut Kriswantoro, itu dekat dengan jalan raya sehingga biaya angkutan tidak terlalu besar ketika panen, sehingga kendaraan angkut bisa masuk lokasi.
“Kita juga akan bekerja sama dan bermitra dengan Perkebunan Nusantara IX dalam penanaman tebu dan juga mengetahui jenis–jenis unggul bibit tebu yang akan kita tanam,” jelas Kriswantoro.
Penanaman komoditas ATM yang dilakukan Perhutani Mantingan ini salah satunya untuk membantu program pemerintah dalam ketahanan pangan dalam hal ini penyediaan bahan baku Gula untuk komoditas dalam negeri.
“Ujung-ujungnya produksi gula dapat meningkat dan memenuhi kebutuhan masyarakat. serta petani menjadi sejahtera,” ucap Kasi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis.
“Dengan adanya ATM diharapkan Perhutani dapat membuka usaha baru dalam memompa pendaparan selain dari kayu, Biomassa yang sekarang sudah ditanam di seluruh Divre Jateng dan juga Wisata yang sudah mulai berbenah,” tandas Kriswantoro.
Pada kesempatan itu, Ketua Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Parlan yang juga Petani tebu sangat mendukung Perhutani Mantingan untuk memperluas ATM.
“Agar LMDH yang tidak mempunyai sharing dapat turut serta dalam perluasan tanaman tebu di dalam kawasan hutan,” ujar Ketua LMDH.
Kudnadi