blank
Para peserta kegiatan Literasi

JEPARA (SUARABARU.ID) – Berdasarkan hasil penelitian Program for Internasional Student Assessment tahun 2019, literasi Indonesia berada di peringkat ke-62 dari 70 negara. Artinya, Indonesia masuk 10 negara terbawah dengan tingkat literasi rendah.

blank
Muhammadun, S.Pd.I., M.I.Kom. pemilik Kanal Korespondensi.Id.

Sedangkan jumlah bahan bacaan penduduk Indonesia total rasio nasionalnya hanya  0,09, atau 1 buku ditunggu oleh 90 orang / tahun. Untuk Korea Selatan, Jepang dan Tiongkok rata-rata tiap tahun memiliki 20 buah buku baru. Sementara standard UNESCO tiga buku baru per orang/tahun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Muhammadun saat menjadi pemateri pelatihan menulis bersama Hadi Priyanto yang diikuti sekitar 50 mahasiswa, pengurus Karang Taruna dan sejumlah pelajar SMK  Kecamatan Batealit Jepara. Pelatihan dibuka oleh Camat Batealit, Sulistyo

blank
Hadi Priyanto saat memberikan buku karyanya kepada Camat Batealit Sulistiyodan Petinggi Desa Bawu Kuwat Setiawan.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Bawu Jumat (4/2-2022) diselenggarakan Forum Literasi Jepara bersama kanal Korespondensi.id, tim KKN Unisnu Desa Bawu dan tim KKN Unisnu Desa Ngasem. Pelatihan menulis dengan tema Aku Menulis Maka Aku Ada ini dipandu oleh Aliva Rosdiana.

BACA JUGA Buket Kekinian jadi Peluang Bisnis, KKN Unisnu Adakan Pelatihan

Oleh sebab itu Muhammadun mengajak  mahasiswa dan pelajar untuk mulai menggaungkan literasi. “Sebab literasi merupakan prasyarat kecakapan hidup seperti kolaborasi dan kompetensi. Siapa yang tidak cakap akan menerima konsekuensi,” tegas Muhamadun yang juga menjabat sebagai komisioner KPU Jepara. Dari sekian unsur literasi, menulis menjadi bagian penting dan penanda sejarah yang paling dicari, tambahnya.

Sementara Hadi Priyanto memberikan motivasi kepada peserta untuk mulai belajar menulis. “Ada dua hal yang harus diperhatikan, niat dan keberanian. Namun membaca menjadi pintu masuk yang paling penting ketika akan mulai menulis,” ujar Hadi Priyanto.

Untuk itu Hadi membagikan  buku karyanya yang berjudul Drs RMP Sosrokartono bagi mahasiswa dan pelajar yang memiliki kartu anggota Perpustakaan Daerah. Dari 50 peserta, hanya 5 yang membawa kartu dan menjadi anggota Perpustakaan.

Camat Batealit, Sulistyo saat membuka acara mengajak peserta untuk meningkatkan kemampuan literasi. “Jika dapat dilakukan maka akan tercipta pemuda yang kreatif, inovatif, kritis dan kolaboratif,” ujarnya.

Alvaros