blank
KERAJINAN - Komunitas Rutela membuka pelatihan membuat kerajinan dari daur ulang sampah. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Suasana Obyek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal pada Minggu (16/1/2022) berbeda dari hari biasanya. Para wisatawan mendapat pelatihan membuat ke rajinan daur ulang sampah menjadi souvenir secara gratis dari Komunitas Runtah Tegal Laka-Laka (Rutela) Kota Tegal dengan dukungan dari pengelola PAI Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tegal.

Puluhan peserta yang kebanyakan kaum Ibu-Ibu sangat antusias mengikuti pelatihan yang dilaksanakan secara gratis. Seperti Ibu Suratmi (53) warga Banjaran, Adiwerna, Kabupaten Tegal, bersama rekan lainnya saat berkunjung di PAI tertarik dengan pelatihan daur ulang dari bekas bungkus plastik kemasan.

blank
SOUVENIR – Ketua Rutela membagikan souvenir kepada wisatawan PAI. (foto: nino moebi)

Suratmi mengaku awal belajar agak sulit tapi setelah tahu caranya bisa dikerjakan. “Awalnya agak susah, Al hamdulillah ini sudah bisa merangkai,” kata Suratmi sambil menunjukan hasil karya barunya.

Ketua Rutela Amril (40) mengatakan, Komunitas Runtah Tegal Laka-Laka (Rutela) di ulang tahun keempat (23 Desember 2018) menyelenggarakan pelatihan daur ulang sampah secara gratis. Para peserta mendapat pelatihan membuat kerajinan seperti dompet koin dari plastik kemasan bekas, cover toples dari bungkus kemasan, accesoris dari botol, bunga dari plastik kresek, tempat pensil dari koran bekas dan lampion dari plastik mika bekas.

“Sebenarnya kegiatan ini telah tertunda mestinya dilaksanakan pada bulan 23 Desember 2021 lalu bertepatan dengan ulang tahun Rutela karena masih pandemi,” ujar Amril.

Kegiatan Rutela melakukan edukasi, pelatihan daur ulang sampah yang diikuti dari warga masyarakat Kota Tegal dan pengunjung Pantai Alam Indah Kota Tegal. “Anggota komunitas ada 13 orang yang masing-masing mempunyai ketrampilan sendiri-sendiri. Seperti pengrajin kertas koran bekas, pengrajin dari bungkus kopi bekas atau kain bekas, bekas bungkus minyak goreng, plastik kresek, kerta HVS, pralon,” ungkapnya.

Hasil kerajinan daur ulang sampah Rutela dijual melalui medsos. “Tujuan kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli terutama Ibu-ibu untuk lebih awal memilah sampah keluarga. Mengajak semua warga masyarakat untuk lebih awal memilah sampah dari rumah,” pinta Amril.

Untuk harga sovenir bervariasi tergantung dari bahan dan tingkat kesulitan kerajinan. Harga dari termurah mulai Rp 3 ribu hingga Rp 300 ribu. Selain membuka pelatihan, Rutela juga membagikan souvenir kepada para pengunjung PAI. “Segaja kami memberikan souvenir kepada wisatawan yang sedang menikmati liburan di PAI sekaligus untuk pengenalan produk kami,” pungkas Amril.

Nino Moebi