blank
Menhub, bersama Ganjar dan Gibran, menyaksikan maket pembangunan jalur ganda kereta api Solo Balapan-Kalioso, dan rekayasa lalu lintas di Simpang Joglo Solo. Foto: dok/ist

SURAKARTA (SUARABARU.ID)– Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi memuji teamwork atau kerja sama yang baik antara pusat dan Pemprov Jateng serta Pemkot Solo, dalam penyelesaian sejumlah proyek di Jawa Tengah.

Menurut Budi, kerja sama yang baik itu akan berdampak positif dalam percepatan pembangunan Nasional, dan akan dijadikan contoh di berbagai daerah di Indonesia.

Hal itu disampaikan Budi, saat melakukan groundbreaking pembangunan jalur ganda kereta api Solo Balapan-Kalioso, dan rekayasa lalu lintas di Simpang Joglo Solo, Sabtu (8/1/2022).

BACA JUGA: Banyak Pengunjung Bendungan Randugunting Setelah Peresmian oleh Presiden Beberapa Hari Lalu

Apresiasi itu disampaikan langsung Menhub pada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang juga hadir dalam acara itu.

”Pembangunan jalur ganda dan rekayasa lalu lintas Simpang Joglo ini selain menyelesaikan persoalan kemacetan, juga menunjukkan bagaimana spirit kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemprov Jateng dan Pemkot Solo. Terima kasih Pak Ganjar, Mas Gibran, yang dengan semangat gotong royong mendukung program-program kami,” kata Budi.

Dijelaskan dia, salah satu bukti kongkret adalah, persoalan pembebasan tanah yang menjadi wewenang Pemprov Jateng dan Pemkot Solo. Di daerah lain, lanjut Budi, biasanya dirinya harus repot turun langsung menyelesaikan problem yang terjadi di lapangan.

BACA JUGA: Dwik Tunggak, Tak Ingin Merusak Keindahan Alam dalam Karya Primitifnya

”Tapi di sini tidak. Kolaborasi yang apik dilakukan, sehingga dalam proses pembebasan tanah, saya tidak perlu cawe-cawe (ikut-ikutan). Di tempat lain, saya harus undang Kapolda atau Pangdam, untuk membantu menyelesaikan persoalan seperti itu,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Ganjar menyampaikan, teamwork yang kuat memang selalu dia jadikan andalan dalam berbagai program pembangunan. Dirinya menyontohkan, beberapa program pembangunan Nasional di Jateng, bisa terlaksana dengan baik karena kerja sama yang terjalin memang sudah baik.

”Ada sejumlah pembangunan bandara selesai, Achmad Yani, Ngloram dan di Purbalingga. Tinggal Karimunjawa yang masih terus digarap. Semua itu bisa terlaksana dengan baik, karena kerja sama yang baik antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota,” terang Ganjar.

BACA JUGA: Pelayanan Vaksinasi Secara ‘Door to Door’ di Wuryantoro Wonogiri

Ditambahkan Ganjar, dengan kerja sama, publik akan semakin percaya, pemerintah bisa bekerja dengan baik. Publik akan senang, karena jika semua dilakukan dengan gotong royong, maka akan mudah dirampungkan.

”Termasuk di Solo ini. Kita ingin menata agar Solo menjadi kota yang cekli, kecil tapi menyenangkan. Semoga dengan pembangunan ini, ekonomi bisa berjalan. Kita tunjukkan pada masyarakat, kerja kolektif ini bisa menyelesaikan permasalahan satu per satu,” pungkasnya.

Sementara itu, Gibran menyebutkan, Solo merupakan kota yang menjadi jujugan wisatawan. Masalah kemacetan menjadi problem yang harus segera diselesaikan.

BACA JUGA: Mengapa Romelu Lukaku Melukai Diri Sendiri?

”Khususnya di Simpang Joglo ini, pusatnya kemacetan di Solo ya di tempat ini. Hari ini sudah mulai dibangun. Ada rel layang, sehingga kemacetan bisa diurai. Selain itu, pembangunan ini diharapkan bisa menggerakkan kegiatan ekonomi serta menjadi ikon baru Kota Solo,” tuturnya.

Simpang Joglo merupakan salah satu persimpangan jalan di Solo, yang kerap dilanda kemacetan. Di jalan itu, terdapat tujuh ruas yang bertemu di satu titik, ditambah ada jalur perlintasan kereta api.

Pemerintah kemudian membangun rel layang untuk kereta api, sehingga tidak membuat jalur tersendat. Selain itu, rekayasa lalu lintas juga dilakukan dengan membuat underpass dan penataan lainnya.

Riyan