blank
Dekan FISIP Unwahas, Dr Agus Riyanto SIP MSi menyerahkan piagam kepada Dekan FISIP Undip Dr Drs Hadi Warsono MTP, usai lokakarya. Foto: doik/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, belum lama ini menggelar Lokakarya Perumusan Visi Misi 2022.

Lokakarya berlangsung di Auditorium Unwahas, Jalan Menoreh, Sampangan, menghadirkan narasumber Dekan FISIP Undip, Dr Drs Hadi Warsono MTP dan Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Drs KH Adib Fathoni MSi, dengan moderator Ketua Program Studi Ilmu Politik Unwahas, Mohammad Nuh MSi.

Dekan FISIP Unwahas Dr Agus Riyanto SIP MSi menjelaskan, lokakarya ini diselenggarakan untuk menerima masukan dan saran dari berbagai pihak, untuk menyusun rencana strategis (renstra) FISIP Unwahas 2022.

BACA JUGA: 20 Wirausawan Baru Ikuti Eskalasi Start Up 2021

”Sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan ajaran Ahlussunnah wal-Jamaah (Aswaja), FISIP Unwahas perlu menyegarkan dan meng-update visi misi yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang. Dunia akademik harus selalu aktual dan mengikuti perkembangan zaman, sehingga tidak ketinggalan dengan kondisi sosial masyarakat di luar kampus, yang bergerak cepat dan dinamis,” kata Agus dalam keterangannya.

Tujuan yang ingin dicapai, imbuhnya, FISIP dengan dua jurusan atau program studi, Hubungan Internasional dan Ilmu Politik, menjadi fakultas yang unggul dan membanggakan.

Lokakarya ini juga dihadiri Wakil Rektor Dr Andi Purwono, Wakil Dekan FISIP Anna Yulia Hartati SIP MA, Ketua Program Studi Hubungan Internasional Dr Ismiyatun MSi, Ketua Program Studi Ilmu Politik Muhammad Nuh SSos MSi, para dosen dan perwakilan alumni.

BACA JUGA: Empat Desa di Kaki Gunung Muria Sepakat Bangun Jejaring Menuju Desa Wisata

Dalam kesempatan itu, Dekan FISIP Undip, Dr Drs Hadi Warsono MTP menyampaikan, visi misi adalah rencana-rencana strategis yang akan dilakukan dalam periode tertentu.

”Penyusunan dan perumusan visi misi bagi sebuah organisasi sangat penting, untuk memandu arah dan tujuan. Biasanya kalau tidak disiplin melaksanakan visi misi, maka dalam perjalanan sebuah organisasi sering berubah-ubah arah dan tujuan, sesuai para pelaksananya. Kalau disepakati dari awal, bisa memperjelas arah masa depan yang ingin dicapai,” terang Warsono.

Celakanya, visi misi bisanya hanya ditulis dengan huruf besar dan mencolok, lalu ditempel di dinding dengan pigura sebagai hiasan.

BACA JUGA: Unissula Selenggarakan Workshop Penulisan Jurnal Ilmiah dan Artikel Populer Media Massa

”Padahal visi misi harus dipahami dan dilaksanakan semua stakeholder akademik, agar arah tujuan yang ingin dicapai bisa diraih dengan sangat baik,” ujar pria asli Ngawi, Jatim itu.

Sedangkan Ketua Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN Walisongo, Drs KH Adib Fathoni MSi menyarankan, agar dalam merumuskan visi misi, FISIP Unwahas mempertahankan sesuatu yang unik yang menjadi ciri khas fakultas itu, dan tidak ada di fakultas perguruan tinggi lainnya.

”Ciri khas FISIP Unwahas misalnya, ajaran Ahlussunnah wal-Jamaah. Keunikan itu tidak dimiliki fakultas lain. Tidak hanya ilmu politik dan ilmu hubungan internasional, tetapi mereka mendapatkan bekal nilai-nilai Aswaja. Misalnya As-Sidqu (menjaga kebenaran), Al-amanah (bisa dipercaya), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), tawasuth (moderat), i’tidal (adil), dan amar makruf nahyi munkar (memerintahkan kebaikan dan mencegah kejahatan),” kata kiai pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummah, Bangetayu, Semarang, itu.

Riyan