SEMARANG- Pada tahun 2020 lalu, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini memberi hak bagi mahasiswa mendapatkan pengalaman pembelajaran di luar kampus. Melalui kegiatan magang, pertukaran pelajar, asistensi mengajar, riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi independen, dan membangun desa, mahasiswa bisa menjalani collaborative learning yang diharapkan tidak hanya meningkatkan hard skill, tapi juga soft skill mereka.
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) dengan cepat merespon program tersebut melalui serangkaian kebijakan dari mulai sosialisasi ke seluruh civitas academica, pembentukan tim task force, penyusunan pedoman, hingga penyesuaian kurikulum. Dalam satu tahun terakhir sudah lebih dari 2.000 mahasiswa UNISSULA mengikuti kegiatan MBKM baik yang diselenggarakan Kemendikbud maupun mandiri. Pencapaian ini diapresiasi oleh pemerintah dengan terpilihnya UNISSULA sebagai PTS penerima hibah penelitian kebijakan MBKM di tahun 2021 ini.
Tim peneliti yang diketuai oleh Dr Tri Wikaningrum SE MSi menyatakan, bahwa penelitian ini melibatkan 10.505 mahasiswa dan 307 dosen dari program studi non Kesehatan, serta 409 tenaga kependidikan sebagai respondennya. Tim beranggotakan Dr Sri Hartono SE MSi, Gunawan ST MT, Joko Kuncoro SPsi MSi, Riana Permatasari MA MPd, dan Ir Suryani Alifah MT PhD.
Tri Wikaningrum menjelaskan bahwa tujuan penelitian ini bukan sekedar menjalankan amanah dari Ditjen DiktiRistek selaku pemberi dana hibah. Namun, juga sebagai bentuk komitmen UNISSULA untuk evaluasi berkelanjutan guna memberikan layanan yang semakin baik kepada mahasiswa dalam implementasi MBKM.
Lebih lanjut Tri Wikaningrum jelaskan hasil penelitian yang telah dilakukan. “Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa, dosen, dan tendik memahami kebijakan MBKM, meyakini dampak positif kegiatan bagi peningkatan kompetensi mahasiswa dan kapasitas dosen, serta berminat untuk berpartisipasi dalam program ini di masa yang akan datang. Namun, mereka juga berharap bahwa pemerintah meningkatkan kuota mahasiswa peserta MBKM dari PTS, dan menggencarkan sosialisasi lebih awal” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Rektor I UNISSULA, Dr H Umar Ma’ruf SH SpN MHum selaku mendukung rekomendasi tim peneliti, diantaranya Kemendikbud Ristek perlu melakukan monitoring secara periodik, menjembatani kemitraan PTS dengan mitra DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) skala nasional dan multinasional, serta memberi peluang lebih besar bagi PTS dalam meraih hibah kompetitif MBKM.(suarabaru.id)