blank
SMK Negeri Matesih, Karanganyar, menggelar workshop riset terapan dan update teknologi. Menghadirkan nara sumber Dr Handriyotopo (ISI) dan Dr Seno Darmanto (Undip).

KARANGANYAR (SUARABARU.ID) – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jateng, menggelar workshop riset terapan dan update teknologi.

Kegiatan ini, digelar untuk mendukung Teaching Factory (Tefa), pembelajaran dan update teknologi pada SMK Pusat Keunggulan (PK).

Dosen ISI Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso, semalam, menyatakan, workshop diperuntukkan bagi guru-guru pada peminatan program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) atau multimedia.

Tujuannya, untuk memperkuat proses pembelajaran guru dan siswa, terkait penerapan riset terapan dalam projek desain, sesuai dengan kebutuhan mitra industri atau pasar kerja.

Kepala SMK Negeri Matesih, Drs Sihwarno MPd, menyatakan, SMK Matesih sebagai penyelengara pendidikan kejuruan, harus mampu untuk senantiasa adaptip menyongsong pasar industri, melalui update tekonologi dan proses riset terapan.

Ketua Kompetensi Keahlian (K3), Anita Iskhayati SKom, menyebutkan, saat ini banyak teknologi aplikasi desain dengan segala ragamnya, baik yang bersifat online dan offline. Melalui workshop ini, diharapkan dapat mengetahui perkembangan teknologi, agar mampu dan cepat dikuasai siswa.

ISI dan Undip

Workshop menghadirkan nara sumber Dr Handriyotopo SSn, MSn dari Prodi DKV FSRD (Fakultas Seni Rupa Desain) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan Dr Seno Darmanto MT dari Undip Semarang.

Handriyotopo, mengarahkan pendekatan riset pada konsepsi yang sesuai dengan Teaching Factory di SMK. Yakni dengan mengadopsi proses berpikir Design Thinking.

Untuk SMK, Tefa menjadi model pembelajaran berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri. Yang itu, dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.

Narasumber Seno Darmanto dari Undip, mengharapkan, dari workshop riset terapan dapat dielaborasi dengan konsepsi Tefa SMK Pusat Keunggulan.

Yang dalam implementasinya, dapat dilakukan melalui tahapan mendesain produk, merancang prototype, dan menciptakan produk massal.

Bambang Pur