blank
Rektor Unisnu, Dr. H. Sa'dullah Assa'idi, M.Ag., saat pemotongan tumpeng simbol diresmikannya peluncuran Paasar.com.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Rektor Unisnu Jepara, Dr. H. Sa’dullah As’sadi, M.Ag, Kamis  (18/11-2021) telah meluncurkan Startup Paasaar.Com Kedaireka di ruang seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisnu. Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng.

Hadir pada acara ini tim terdiri atas 4 dosen Unisnu yaitu Jati Widagdo, M.Sn. Dosen Desain Produk, M. Rifqi Roosdhani, S.T., M.M. Dosen Prodin Manajemen, Fivin Bagus Septiya Pambudi, S.Pd., M.Pd. Dosen Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Harminto Mulyo, M.Kom. Dosen Prodi Teknik Informatika (TI). Selain itu juga menggandeng mahasiswa terdiri atas 4 mahasiswa Prodi Despro, 5 mahasiswa prodi DKV, 5 mahasiswa prodi TI, dan 12 mahasiswa prodi Manajemen.

blank
Peserta dan tIm Mahasiswa

Menurut Jati Widagdo, M.Sn,  program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diprakarsai oleh Mendikbudristek ini berasal dari seleksi dana hibah Kemendikbudristek sebesar Rp. 498.660.000 dan dari industri PT. Inkracipta Daya Pesona berupa alat sebesar hampir 500 jt. “Dinamakan pasar karena apa yang jadi startup (dunia pasar) adalah produk lokal yang online,” ujarnya. Tujuannya adalah membangun sinergitas dengan dunia industri dan dunia usaha untuk menumbuhkan startup-stratup baru, tambah Jati.

blank
Jati Widagdo, M.Sn., Ketua Tim

Selama ini menurut Jati, marketplace baru lahir tanpa keunggulan tertentu. Kebanyakan mereka lahir hanya berani jualan tanpa sesuatu yang baru. Padahal Jepara ini kota cantik dan potensial  untuk  marketplace. “Saat ini ada sekitar  50.000  pedagang online member di Jepara yang digarap oleh marketplace lain,” ujarnya.

Melalui pasar ini kita garap karena ada kelemahan marketplace lain, salah satunya potongan yang terlalu tinggi, hingga  pasar ini tidak menjanjikan, tambah Jati.

blank
Logo Paasaar.Com

Sementara Rektor Unisnu Jepara, Dr. H. Sa’dullah As’sadi, M.Ag,  saat memberikan sambutan mengungkapkan, imbas dari  disruption informasi saat ini membuat  perubahan inovasi yang begitu dahsyat. Karena itu, disrupting development dengan membuat  komunitas berbasis IT,  semacam konsorsium akan lebih bermanfaat saat ini.

Apalagi menurut  Sa’dullah As’sadi kegiatan pasar sebagai  budaya etos kerja di Jepara cukup  tinggi. “Pengelolaan secara  sistemik  sangat diperlukan, termasuk inovasi produk–produk yang harus juga dikembangkan,” ujarnya.

Sehingga harapannya, Sa’dullah menambahkan, peluncuran ini diridhoi Allah SWT dan memberi manfaat.

Alvaros