blank
Sejumlah Nakes dari RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo tengah mengikutinya krendensial. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRT Soetjonegoro Wonosobo menggelar kredensial dan rekredensial bagi 107 Nakes dan 14 profesi, di rumah sakit setempat.

Melalui kegiatan tersebut, jajaran Civitas Hospitalia KRT Soetjonegoro bertekad untuk terus berupaya mengevaluasi kualitas dan kinerja sumber daya manusia (SDM) nya demi menjaga mutu dan kualitas layanan kepada masyarakat.

Kepala Bagian Layanan Umum RSUD KRT Soetjonegoro, Wajiran, Kamis (11/11), menjelaskan perihal komitmen jajaran karyawan dan karyawati terkait layanan, sudah tertanam dalam diri masing-masing.

“Namun demikian, dengan telah dicanangkannya budaya kerja “Berakhlak” atau akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif kolaboratif, kami terus berupaya agar mutu layanan juga terjaga,” katamya.

Salah satunya, menurut dia, dengan menggelar kredensial dan rekredensial internal. Nakes yang bekerja di RSUD KRT Soetjonegoro akan memberi layanan kesehatan pada pasien sebaik mungkin.

“Sesuai dengan pesan dari Direktur RSUD KRT Soetjonegoro, dr R Danang Sananto, setiap insan memiliki peran besar dalam upaya membangun kinerja lembaga dan meningkatnya kepuasan masyarakat,” terangnya.

Motto RSUD Setjonegoro, yaitu Kepuasan Pasien adalah Tujuan dan Kebahagiaan Kami, diakui Wajiran juga menjadi motivasi kuat jajaran nakes dan seluruh karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam kredensial dan rekredensial.

“Melalui kredensial ini, kami berupaya agar ada evaluasi terhadap tenaga kesehatan dan profesi untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis. Sehingga mutu layanan terhadap pasien juga terjaga dan terus meningkat,” lanjutnya.

Tiga Tahun

blank
Krendensial bagi Nakes dilakukan untuk memberi pelayanan terbaik bagi pasien. Foto : SB/Muharno Zarka

Staf Humas RSUD Setjonegoro Ucha Musyawarah menambahkan, kredensial diberlakukan kepada Nakes yang baru pertama kali menjalani. Sementara rekredensial diperuntukkan Nakes yang sebelumnya pernah menjalani namun kewenangannya sudah habis.

“Kredensial ini diselenggarakan secara periodik 3 tahun sekali, demi mengetahui apakah Nakes yang bersangkutan masih layak untuk mengemban kewenangan atau sebaliknya. Sehingga diketahui langkah apa yang mesti diambil,” imbuh Ucha.

Selain itu, kredensial disebut Ucha juga memiliki tujuan untuk memastikan bahwa setiap tindakan dan pelayanan di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kewenangan.

Sehingga menjamin keamanan dan keselamatan pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD KRT Setjonegoro. Tim medis juga terlindungi secara hukum saat bekerja.

Menururnya, bagi yang hasil kredensialnya belum memenuhi syarat, diberikan pengurangan atau menundaan kewenangan hingga diadakan peninjauan dan ujian kembali.

“Namun dari evaluasi, secara umum baik kredensial dan rekredensial cukup memuaskan, terbukti dari sebagian besar nakes sudah memenuhi syarat kelayakan untuk melaksanakan pelayanan,” tandasnya.

Eka Setiawati, ahli madya kesehatan lingkungan yang menjadi salah satu peserta kredensial mengaku menjadi lebih percaya diri setelah mengikuti proses evaluasi tersebut.

Dia berharap dengan pelaksanaan kredensial ini tenaga kesehatan tidak khawatir lagi dalam melaksanakan pelayanan karena sudah memiliki pegangan dan acuan yang berkekuatan hukum.

Sehingga pelayanan bisa berjalan dengan aman bagi pasien dan aman bagi petugas. Tenaga medis bisa memberi pelayanan terbaik bagi pasien. Pasien bisa sembuh dari sakit dan sehat kembali.

Muharno Zarka