batik
Batik Ruzza Pekalongan mampu tembus pasar internasional meskipun di tengah gempuran pandemic covid-19. Foto; Istimewa

PEKALONGAN (SUARABARU.ID)-Setiap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pasti memimpikan bisa memperluas pasar agar produknya tidak hanya dikenal di pasar lokal, tetapi juga pasar nasional bahkan internasional.

Seperti yang dilakukan Muhammad Arif Budiyanto, pengrajin batik asal Pekalongan, yang menekuni bisnisnya sejak 2015 dan fokus pada pembuatan batik untuk anak-anak.

“ Bisnis batik ini berawal dari  usaha konveksi batik dari orang tua saya. Darah bisnis akhirnya menetes kepada diri saya. Tapi saya  memilih fokus menjual produk jahitan sendiri,” kata Muhammad Arid Budiyono.

Arif mengatakan,  lambat laun usahanya terus berkembang dan akhirnya bisa membuka Toko Batik Ruzza .

Bisnis di toko batik tersebut akhirnya dapat menembus pasar ekspor dan membawa warisan budaya Indonesia ke panggung dunia bersama Shopee.

Pria itu mengaku punya alasan tersendiri dalam menekuni usaha batik untuk anak-anak dan memasarkannya melalui Shoppe.

Ia menjelaskan, dalam menggeluti usahanya, Arif membeli kain batik dari pengrajin batik lokal Pekalongan yang merupakan langganan orang tuanya.

Ia dibantu oleh komunitas penjahit di Pekalongan. Selain itu,  beberapa karyawannya yang kebanyakan ibu rumah tangga  mengerjakan jahitannya di rumah Arif maupun di rumah masing-masing.

Usahanya yang didirikan bersamaan dengan  saat platform e-commerce  Shopee  baru diluncurkan di tahun 2015 silam.

“Awalnya saya mengunduh Shopee untuk belanja, namun akhirnya saya mencoba mengembangkan bisnis batik secara digital di Shopee,” ujarnya.

Ia menceritakan, pada awal berjualan di Shopee, Arif mendapatkan pendampingan dan edukasi dalam memahami berbagai fitur-fitur di aplikasi e-commerse tersebut oleh tim komunitas melalui program Bimbel Shopee.

Selain itu, tim Shopee pun turut membantu mendampingi untuk memastikan bahwa pemilik toko Batik Ruzza itu memahami betul setiap fitur dan program yang ada di Shopee.

“Dengan perkembangan batik sekarang, berjualan di platform e-commerce seperti Shopee membantu saya untuk menjangkau pasar lebih luas lagi, bahkan sampai ke luar negeri,” katanya.

Di masa pandemi covid -19 ini berdampak cukup besar bagi usaha yang dikelola Arif. Namun, ia tidak menyerah begitu saja melainkan tetap  berusaha untuk tetap terus bertahan hingga produknya dapat terus dibeli oleh konsumen dengan berbagai strategi.

Ia mengatakan, salah satunya upaya yang dilakukan yakni bergabung dengan Program Ekspor Shopee pada  Maret 2020 lalu.

Sebelum diadakan Program Ekspor Shopee Batik Ruzza mendapatkan beberapapembeli dari Malaysia dan Singapura yang mengunduh aplikasi Shopee Indonesia.

Selain itu, pasar Batik Ruzza kian diperluas melalui Program Ekspor Shopee sehingga konsumen batik Pekalongan itu dari luar negeri makin bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Yon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini