SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Keraton Surakarta Hadiningrat bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, RST Slamet Riyadi, dan Salim Grup, menggelar vaksinasi covid–19 bagi 15.000 peserta.
Vaksinasi bagi kerabat, sentana, abdidalem , masyarakat umum dan pelajar berlangsung di Kagungan Dalem Sasana Sumewa Pagelaran Karaton Surakarta Hadiningrat .
“Vaksinasi berlangsung selama 15 hari mulai hari ini dengan target 1.000 peserta per hari,” ungkap Koordinator Pelaksana Sentra Vaksinasi Karaton Surakarta Hadiningrat RAy Febri Hapsari Dipokusumo saat ditemui di sela sela kegiatan, Senin (20/9).
Alokasi peserta vaksinasi, lanjut RAy Febri Hapsari, meliputi kerabat, sentana serta abdi dalem karaton sebanyak 3.000 orang. Sebagaimana diketahui, kerabat, sentana dan abdi dalem ini banyak di antara mereka tidak ber-KTP Kota Surakarta.
Selanjutnya bagi pelajar sejumlah 8.000 siswa. Juga tersedia 4.000 vaksin guna mengakomodasi tukang becak, penjual suvenir, serta mereka yang berkegiatan dalam benteng karaton disekitar Cagar budaya di Baluwarti. Selama ini, kegiatan upacara di karaton tetap berjalan.
“Adanya kegiatan vaksinasi merupakan bukti karaton dalam hal ini Sinuwun PB XIII sekalian Garwa GKR PB XIII punya kepedulian terhadap kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Dia mengatakan, karaton tidak membuka link pendaftaran. Pelaksanaan pendaftaran terpusat pada kordinator. Untuk Kota Surakarta terpusat di masing masing kecamatan. Untuk anak sekolah pendaftarannya melalui Dinas Pendidikan. Sedangkan untuk kerabat, sentana dan abdidalem lewat para pangarsa.
107 Persen Tervaksinasi
Masih dalam kesempatan sama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka ketika ditemui saat melakukan pemantauan di Pagelaran Karaton Surakarta Hadiningrat menyatakan, kegiatan yang berlangsung bisa lebih cepat mencapai pencapaian vaksinasi di Solo.
Semakin banyaknya warga yang tervaksinasi diharapkan tempat wisata di kota Solo bisa dibuka kembali dengan protokol kesehatan ketat. ”Vaksinasi di Solo sudah mencapai 107 persen. Dari jumlah itu warga Solo yang sudah tervaksinasi sebanyak 82 persen. Meski pencapaian sudah tinggi sekali, kami masih melakukan vaksinasi setiap hari,” jelasnya.
Ditambahkan, meskipun sudah divaksin bukan berarti terbebas dari virus covid-19. Dengan demikian protokol kesehatan (prokes) harus tetap dipatuhi. Prokes tersebut mencakup memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan di air mengalir, tidak bepergian kecuali untuk keperluan yang sangat penting.
Sementara itu Triharyanto (36) salah seorang peserta vaksinasi saat ditemui mengatakan, pihaknya bersyukur telah mendapat vaksin untuk tahap pertama. Vaksinasi dapat memudahkan dirinya berkegiatan, terlebih dirinya berstatus tenaga pengajar seni di Sukoharjo.
”Sebagai tenaga pengajar dituntut dari dinas harus sudah vaksinasi . Ketentuan demikian karena sekolah sudah mulai membuka PTM meski dengan peserta terbatas”, tuturnya.
Bagus Adji-Mul