blank
Anggota DPR RI Komisi VI Evita Nursanty saat menjadi pembicara di Pendopo Kabupaten Grobogan, Sabtu 18 September 2021. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Integrasi atau kolaborasi ekosistem Indonesia Financial Group (IFG) ikut berperan serta dalam rangka pemulihan ekonomi nasiobal melalui asuransi dan penjam CVinan UMKM.

Hal itu dikatakan Anggota Komisi VI DPR RI Dr Evita Nursanty.

Menurut anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, bertahannya dan bangkitnya UMKM pada masa pandemi ini akan menjadi landasan kuat.

Yakni, bagi percepatan pemulihan ekonomi Indonesia secara nasional.

“Kolaborasi ini sangat penting terutama saat menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang memberikan kesulitan kepada para pelaku usaha khususnya UMKM melalui asuransi dan penjaminan,” ungkap Evita Nursanty dalam kegiatan sosialisasi Peran IFG dan Anak Perusahaan dalam Menyediakan Produk Asuransi Penjaminan di Masyarakat, Sabtu 18 September 2021.

Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di Pendopp Kabupaten Grobogan dan dibuka langsung oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni dengan narasumber R Soeko Agung dari PT Jasa Raharja, Trio Witarko dari PT Jamkrindo, Umam dari PT Jasindo dan Bobby Cahyadi dari PT Askrindo.

Terdata, IFG ini melakukan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total Rp 198 triliun.

Bahkan, telah diproyeksikan dalam kurun 5 tahun mendatang sampai dengan 2024 dengan plafon KUR akan meningkat sebesar 17,4 persen menjadi Rp 325 Triliun.

Sejak Juli hingga Desember 2021, PT Askrindo dan Jamkrido mempunyai tugas menjadi penjamin kredit modal kerja bagi UMKM.

Hal itu dilakukan dalam program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp18,4 triliun untuk 892 ribu debitur melalui 17 bank konvensional dan 12 bank syariah.

Sedangkan untuk tahun 2021, Askrindo dan Jamkrindo telah menargetkan pemberian penjaminan sebesar Rp30,5 triliun dengan total jumlah debitur mencapai 1,8 juta debitur.

“Jamkrindo dan Askrindo memberikan penjaminan kepada bank. Dengan artian, risiko kredit bank tersebut ditopang oleh Jamkrindo dan Askrindo untuk memberikan confidence level bank agar berani menyalurkan kredit secara prudent,” tambah Evita.

Evita berharap IFG dan anak usahanya PT Askrindo, PT Jamkrindo, PT Jasindo, PT Asuransi Jiwa IFG, dan PT Jasa Raharja semakin banyak berperan dalam pembangunan nasional.

Dengan melalui pengembangan industri keuangan lengkap dan inovatif melalui layanan investasi, perasuransian dan penjaminan.

Selain itu, Evita berharap lembaga keuangan lain bisa menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas.

“Semangat kolaboratif dengan tata kelola perusahaan yang transparan kita harapkan menjadi landasan IFG dalam bergerak untuk menjadi penyedia jasa asuransi, penjaminan, investasi yang terdepan, terpercaya, dan terintegrasi, dan menjadi masa depan industri keuangan di Indonesia,” tambah Evita.

Evita juga menjelaskan, perkembangan yang terjadi pada IFG Life saat ini sedang dalam proses persiapan operasional dan pada Oktober 2021 dilakukan pengalihan portofolio, setelah sebelumnya menuntaskan restrukturisasi polis Jiwasraya.

“Kita berharap dengan penambahan modal negara (PMN) Rp20 triliun yang sudah disetujui beberapa waktu lalu, dapat mewujudkan performa keuangan IFG Life yang semakin baik terutama ekuitas maupun rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC)-nya yang makin tangguh,” ungkap Evita.

Di kalangan UMKM di Kabupaten Grobogan sendiri, IFG telah melakukan penjaminan kredit untuk membuktikan kepedulian pemerintah kepada UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

“Dengan adanya program asuransi dan penjaminan dari Indonesia Financial Group (IFG) ini, kami berharap para pelaku UMKM dapat memperkuat inovasi dan upaya untuk terus menciptakan produk dan layanan yang dapat disesuaikan dengan kondisi saat ini,” pungkas Evita.

Hana Eswe.