BREBES (SUARABARU.ID)– Sebanyak 1.000 orang santri dari Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, Benda, Sirampog, Kabupaten Brebes, sudah mendapatkan vaksin.
”Alhamdulillah kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah, dari sekitar 6.000 santri Al-Hikmah 2, 1.000 orang di antaranya sudah divaksin. Mudah-mudahan sisanya bisa divaksin semua, sebagai bagian ikhtiar agar santri sehat,” kata pengasuh Ponpes Al-Hikmah 2, KH Sholahuddin Masruri, Kamis (12/8/2021).
Dia menyampaikan hal itu, ketika menyampaikan pidato atas nama keluarga dalam rangka Haul ke-10 Almaghfurlah KH Masruri Mughni, di Masjid An-Nur, kompleks ponpes itu.
BACA JUGA: Sertifikat Vaksin Belum Jadi Syarat Masuk Artos Mall Magelang
Upacara haul dilakukan seperti tahun lalu, karena masih dalam suasana PPKM Darurat. Pihak ponpes tidak mengundang para alumni, orang tua wali santri maupun tamu undangan. ”Haul hanya diperuntukkan keluarga besar Abah Masruri, santri yang ada di pondok dan para ibu bapak guru pengasuh,” kata Gus Sholah.
Khatmil Quran baik yang hafalan (bilghaib) maupun membaca (binnadzar) selain dibaca oleh para santri, juga dibaca warga kampung di masjid dan mushala di Desa Benda. Pembacaan doa khatmil Quran dipimpin Habib Abdulloh AlHadad dari Tegal, dan Habib Amin Alatas dari Karanglewas Banyumas. Sedang mauidzah hasanah disampaikan KH Marzuqi Mustamar, Ketua PWNU Jatim.
Para tamu yang tidak konfirmasi dengan pihak keluarga, terpaksa harus pulang karena pintu gerbang pondok terkunci, dan dijaga petugas keamanan. ”Kami mohon maaf, karena haul Abah Masruri memang khusus untuk santri dan para guru pengasuh saja,” tutur Gus Sholah yang juga Ketua MUI Kabupaten Brebes.
BACA JUGA: Tanggal 2 Soenardi Hampir ‘Ditimbali’ Gusti
Dalam pidatonya, KH Sholahuddin Masruri juga melaporkan, selain 1.000 santri yang divaksin, sebanyak 360 dewan guru dan pengasuh santri juga telah mendapatkan vaksin. Dia berharap, agar seluruh santri dan guru semuanya mendapatkan vaksin, sebagai ikhtiar jogo santri dan jogo kiai melawan covid-19.
KH Masruri Mughni lahir di Desa Benda 23 Juli 1943, dan wafat di Madinah, Arab Saudi usai menunaikan ibadah pada 20 November 2011, dalam usia 68 tahun. Selain mengasuh pondok, semasa hidupnya Abah Masruri pernah menjadi Rais Syuriyah PWNU Jateng, dan pengurus MUI baik di Kabupaten Brebes maupun di Jateng.
Riyan