blank
Rektor Unwahas Semarang Prof Dr H Mudzakkir Ali MA dan Ketua Yayasan Wahid Hasyim Prof Dr H Noor Achmad MA, menerima penghargaan dari Ketua Umum Leprid Paulus Pangka, di sela-sela tasyakuran Dies Natalis ke-21, di Kampus Unwahas Semarang, Minggu (8/8/2021). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Upacara tasyakuran Dies Natalis ke-21 Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, ditandai dengan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani, tahlil, dan doa bersama yang dipimpin Rais Idaroh Wustho Jamiyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah (Jatman) Drs KH Dzikron Abdullah, dan Direktur Pascasarjana Unwahas, Prof Mahmutarom SH MH.

Dalam acara yang berlangsung Minggu (8/8/2021),
Ketua Yayasan Wahid Hasyim Prof Dr Noor Achmad MA, pada pidatonya memaparkan perjalanan panjang 21 tahun perguruan tinggi itu.

”Pada awal sebelum punya gedung, selalu dibacakan manaqib oleh Kiai Dzikron Abdullah dan Istighotsah Asma’ul Husna oleh Kiai Amdjad Al Hafidh. Yang paling dahsyat didoakan para kiai dan wali se-Jawa Tengah,” kata Ketua Badan Amil Zakat (Baznas) RI itu.

BACA JUGA: KONI Kudus Bantah Tolak Penundaan Porprov Jawa Tengah

Noor Achmad menyebut, sejumlah kiai yang mendoakan Unwahas tahap perintisan yakni Almaghfurlah Kiai Hamid Sokaraja Banyumas yang wafat di Arab Saudi, Mbah Kiai Dimyati (Pandeglang), Mbah Kiai Syahid Kemadu Sulang (Rembang), Kiai Dimyati (Wonosobo), KH Muntaha AlHafidz (Kalibeber Wonosobo), Mbah Kiai Siroj (Klaten), KH Muslim Rivai Imampuro atau Mbah Liem (Klaten), KH Cholil Bisri (Rembang) dan lain-lain.

”Para kiai datang, berdoa dan pergi begitu saja tanpa mau menerima bisyaroh, salam tempel dan sejenisnya,” ungkap dia.

Ketua Panitia Dies, Dr Nur Kholid menjelaskan, karena PPKM Darurat Dies Natalis ke-21 Unwahas dilaksanakan gabungan, antara luring dan daring.

BACA JUGA: Bupati Kebumen Serahkan 52 Bantuan Alat Mesin Pertanian untuk Petani

”Yang hadir di lantai 6 Rektorat Unwahas Kampus Jalan Menoreh Tengah, Sampangan, hanya para pengurus Yayasan, Rektor dan dekan. Selebihnya di kediaman masing-masing,” kata Kholid.

Pada kesempatan itu, Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid), mengapresiasi prestasi Unwahas, atas capaian dua rekor sekaligus, yakni menggelar Tabligh Akbar Kebangsaan secara virtual yang diikuti peserta negara terbanyak (25 negara), dan ucapan Dies Natalis dengan aplikasi Twibbon terbanyak, dalam rangka Dies Natalis ke-21 Unwahas.

Ketua Umum Leprid, Paulus Pangka menilai, Unwahas sukses memobilisasi warga Muslim dari 25 negara, dalam tabligh kebangsaan bersama Gus Baha, dan memicu civitas akademika untuk mewujudkan PTNU ini meraih predikat unggul.

BACA JUGA: Ekonomi Jateng Tumbuh Positif di Angka 5,66 Persen

Sementara itu, Rektor Unwahas Semarang, Prof Dr Mudzakir Ali mengatakan, penghargaan dan pengakuan rekor dari lembaga independen itu, diharapkan dapat menjadi pemicu seluruh civitas akademika, untuk berupaya keras mewujudkan perguruan tinggi NU ini, menjadi universitas berpredikat unggul pada 2025 nanti.

”Unggul di level Nasional maupun internasional. Diharapkan penghargaan dari Leprid atas kegiatan yang digelar 24 Juli lalu itu, tidak akan menjadikan kami berpuas diri. Tetapi sebaliknya, akan menjadi pemicu untuk terus bekerja keras meraih predikat unggul,” terang Prof Mudzakir.

Riyan