WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Di tengah masih bertambahnya angka konfirmasi positif serta kasus meninggal yang diakibatkan covid-19 terus terjadi, Pemkab Wonosobo memutuskan untuk tetap menggelar peringatan Hari Jadi ke-196 secara virtual, dengan pembatasan ketat dan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Mengangkat tema ‘Sesarengan Mbangun Wonosobo’, Pemkab setempat berharap, agar momentum hari jadi ini menjadi penggerak seluruh masyarakat untuk membangun solidaritas dan kepedulian, khususnya dalam menghadapi masa pandemi covid-19.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, melalui Surat Edaran resmi Nomor: 003.3/1082/2021 menetapkan, pelaksanaan sejumlah even Hari Jadi ke-196 akan mengacu pada ketentuan pemerintah, dengan meniadakan acara-acara yang berpotensi menyebabkan atau melibatkan massa dan menimbulkan keramaian atau kerumunan.
BACA JUGA: Faktor Mental Juga Turut Berperan
Pemkab Wonosobo, seperti dikatakan Sekda One Andang Wardoyo, selaku Ketua Panitia Peringatan Hari Jadi ke-196 Wonosobo, Sabtu (24/7/2021) ini, akan diperingati dengan sangat sederhana. Kegiatan tetap dilaksanakan dengan khidmat, terbatas dan tertutup, serta mengoptimalkan media virtual/daring.
Ditegaskan Sekda, pihaknya meniadakan kegiatan peringatan hari jadi di tingkat Kecamatan maupun Desa/Kelurahan, demi menghindari adanya konsentrasi massa yang berpotensi menjadi media penyebaran dan penularan covid-19.
”Sejumlah kegiatan tetap dilaksanakan dalam rangka peringatan hari jadi kali ini. Seperti Sabda Pangarsa Praja atau Pidato arahan Bupati tepat pada tanggal 24 Juli, yang dapat diikuti secara daring. Jadi warga tetap bisa mengikuti rangkaian acara hari jadi secara daring,” ujarnya.
BACA JUGA: Dukung Jorginho Raih Ballon d’Or
Kemudian, lanjut dia, pisowanan mirunggan atau simbolis Pisowanan Agung dan launching Festival Sindoro-Sumbing, sekaligus peluncuran buku E-Book Wayang Kedu, yang juga digelar melalui live streaming.
Panitia Hari Jadi ke-196 Kabupaten Wonosobo, juga menyelenggarakan beberapa even kompetisi. Seperti lomba menulis sejarah Wonosobo, serta lomba esai dalam rangka menampung aspirasi masyarakat umum, terkait masalah pendidikan di Wonosobo di era pandemi covid-19, secara online.
Selain itu, sebagai salah satu bentuk kepedulian Pemkab, melalui perangkat daerah beserta BUMN/BUMD di Wonosobo, dilaksanakan kegiatan ‘Gerakan Berbagi Tenong’ kepada masyarakat, terutama yang terdampak pandemi covid-19.
BACA JUGA: Unifikasi Kelas Menengah Super Dekati Kenyataan
Sesuai Surat Edaran Sekda Nomor: 003.3/1133/2021 tanggal 19 Juli 2021, setiap Perangkat Daerah, maupun BUMN/BUMD diminta untuk menyiapkan tenong sebanyak dua buah.
Selanjutnya, tenong itu diserahkan kepada beberapa lembaga, seperti Paguyuban Dokar, Angkot, Ojek, Kuli Gendong Pasar, Pondok Pesantren maupun Panti Asuhan untuk selanjutnya akan dibagikan kepada pedagang, PKL dan elemen masyarakat lainnya.
Isi tenong sendiri berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang biasa diisi dengan jajanan atau makanan khas Wonosobo, untuk tahun ini berisi alat/bahan kesehatan seperti tisu basah, tisu kering, masker, handsanitizer, sabun cuci tangan, suplemen makanan, multivitamin, susu, dan disinfektan.
Muharno Zarka-Riyan