blank
Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usul pada pemerintah pusat, agar menyerahkan pertanggungjawaban vaksinasi kepada Gubernur. Sehingga percepatan vaksinasi lebih tepat, dan sesuai dengan kebutuhan wilayah.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai mengikuti Rakor Evaluasi Perkembangan Vaksinasi di Jawa Bali dengan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual, di gubernuran, Rabu (14/7/2021). Dalam rakor ditegaskan, agar daerah bisa mempercepat vaksinasi.

”Maka saya usul, agar seluruh koordinasi vaksinasi serahkan saja sama gubernur-gubernur. Gubernur saja suruh pertanggungjawaban seluruhnya, sehingga kalau nanti itu bisa dilakukan, makan akan bisa kita distribusikan sesuai dengan satu jumlah penduduk, dua wilayahnya, dan tiga kecepatan yang menunjukkan komitmen dari kepala daerah setempat,” ujar Ganjar.

BACA JUGA: Selama PPKM Darurat Mobilitas Warga Jateng Turun 21 Persen

Dia kemudian mengambil contoh, beberapa daerah di wilayahnya yang warganya antusias untuk mendapatkan vaksin, seperti Kota Semarang dan Grobogan. Namun tingginya antusiasme tidak sebanding dengan dosis vaksin yang diberikan.

Untuk mengatasi itu, Ganjar menyebut Jateng berinisiatif dengan mengalihkan alokasi vaksin daerah yang cakupan vaksinnya rendah, serta mengirimkan dosis vaksin yang dimiliki Pemprov.

”Seandainya kemudian konsep ini disetujui, yang bertanggungjawab sepenuhnya itu gubernur. Gubernur yang melakukan kontrol, sehingga semua bisa menjadi sub koordinasi, maka ini akan lebih cepat,” ucap Ganjar.

BACA JUGA: Masuk Kudus, Warga Luar Kota Wajib Tunjukkan Hasil Swab

Menurut dia, perangkat pemda sudah siap, dan hanya perlu menentukan tempat vaksinasinya. Kemudian dukungan dari TNI/Polri dan instansi swasta. Ganjar pun yakin dengan itu, dan percepatan vaksinasi akan lebih baik.

Sembari menunggu, lanjut Ganjar, pihaknya sedang mendesain jika vaksinasi Jateng ditingkatkan hingga 300 persen. Hitung-hitungannya, mulai dari kebutuhan SDM, titik vaksinasi, hingga kebutuhan dosis vaksin sedang dilakukan.

”Sehingga nanti kita bisa mengatur. Itu evaluasi soal vaksinasi, yang intinya harus dipercepat, tidak boleh ada vaksin yang ditahan, segera suntikkan, jangan lupa nyatet,” tegasnya.

Riyan