TEGAL (SUARABARU.ID) – Beredar pemberitaan bahwa Pasar Pagi Kota Tegal ditutup. Pasar Pagi tetap buka. Hal itu sesuai instruksi Wali Kota Tegal.
Atas pemberitaan tersebut ini penjelasan Kapolres Tegal Kota, AKBP Rita Wulandari Wibowo, yang ditutup hanya akses jalan guna mengurangi mobilitas kendaraan dan masyarakat karena, berdasarkan hasil anev (evaluasi) angka mobilitas masyarakat Kota Tegal selama PPKM Darurat tertinggi di Jawa Tengah.
“Penutupan akses jalan adalah hasil dari evaluasi kami karena dari pantauan satelit terkoreksi kita masih ternilai tinggi aktifitas masyarakatnya. Tempat-tempat seperti pasar pagi tetap masih buka sesuai instruksi Wali Kota. Yang kita batasi adalah arusnya untuk menghindari beberapa orang yang tidak taat,” kata Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres Tegal Kota, AKBP Rita menegaskan, artinya ketika salah satunya orang yang harus melakukan work from home (WFH) tapi ternyata masih pergi-pergi. Dan pembatasan tersebut tentu harapannya bisa mengurangi angka mobilitas masyarakat di Kota Tegal.
“Pasar pagi buka. Tidak ada yang tutup. Pasar-pasar yang berkaitan dengan maslah bahan pokok makanan buka semuanya. Yang dibatasi hanya jam bukanya sesuai dengan instruksi Bapak Wali Kota,” ungkap AKBP Rita Wulandari.
Sebelumnya beberapa ruas jalan di Kota Tegal ditutup. Sebanyak 13 titik penyekatan jalan yakni Jalan Werkudoro (Langon), Karanganyar (Kejambon), Jalan Grogol Tegal Selatan, Jalan Mayjend Sutoyo (Pos Maya), Jalan Dr sutomo, Japan Dr Wahidin Sudirohusodo (Terminal bis), Jalan Yos Sudarso, Jalan Pemuda, Jalan Panggung Timur, Tempa, Jalan Serayu, Jalan Merpati selatan (lorong damkar) dan simpang empat langon.
Dari 13 titik bertambah 6 titik penyekatan menjadi 19 titik. Dari 6 penyekatan yakni, Jalan Ahmad Yani, Jalan Kartini, Jalan DI Panjaitan, Jalan Waru, Jalan Cemara dan HOS Cokroaminoto.
Nino Moebi