Mensor Tri Rismaharini
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau ketrampilan otomotif di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus ( BRSAMPK) “ Antasena”, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Foto: Yon

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Guna mempercepat penangan bencana alam di daerah yang sulit terjangkau, Kementerian Sosial RI   menjalin kerjasasama dengan Indonesia Off-Road Federation (IOF) dan Radio Antar Penduduk Indonesia ( RAPI).

“Peranan dari IOF sangat dibutuhkan untuk mempercepat layanan sosial terutama saat terjadi bencana alam yang sulit terjangkau, utamanya di daerah yang ada di luar Pulau Jawa, ” kata Menteri Sosial Rismaharini saat peresmian Sentra Kreasi Anak Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus ( BRSAMPK) “ Antasena”, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Sabtu ( 5/6) sore.

Risma mengatakan, kerjasama dengan IOF tersebut terinspirasi  saat adanya bencana alam di beberapa daerah, dengan lokasi yang sulit ditempuh menggunakan kendaraan biasa. Dan, lokasi tersebut hanya bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan khusus.

Menurutnya, daerah –daerah yang kondisi medannya sulit dilalui kendaraan biasa, dinilai sangat menghambat dalam layanan sosial di saat terjadi bencana alam.

“Saya berharap dengan adanya kerjasama dengan IOF tersebut bisa membantu,

sehingga respon cepat dalam menghadapi situasi bencana dan menghadapi masyarakat yang butuh pertolongan di daerah terpencil yang sulit dijangkau,” kata mantan Wali Kota Surabaya ini.

Ia menambahkan, selain menjalin kerjasama dengan IOF, pihaknya juga menggandeng Radio Antar Penduduk Indonesia ( RAPI). Yakni, untuk mempercepat komunikasi di saat terjadinya bencana.

Risma mencontohkan, saat terjadi bencana alam di Maluku beberapa waktu lalu, pihaknya mengalami kendala untuk berkomunikasi karena jaringan sinyal yang kurang bagus, juga saat jaringan listrik padam.

Ia menambahkan, Kementerian Sosial RI akan memberikan layanan multifungsi terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di 41 balai di seluruh Indonesia.

“Dengan 41 balai multifungsi di seluruh Indonesia menjadikan PPKS tidak perlu jauh mendapatkan layanan, ” ujarnya.

Menurutnya di balai tersebut  para penerima manfaat  bisa ditingkatkan dengan berbagai keterampilan (vocational), termasuk Program Keluarga  Harapan (PKH) tidak mampu.

“Saya kira ini penting balai multifungsi agar masyarakat bisa mendapatkan layanan yang dekat dan merasakan kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat, ” tandasnya,

Pada kesempatan itu, Risma juga  meninjau ruang vocational yang ada di  BRSAMPK “ Antasena” Salaman, Magelang. Seperti  cafe & resto Antasena, laundry, otomotif, pertukangan, salon, sablon,  kerajinan tangan serta industri rumah tangga. Yon