blank
Gus Yasin (kanan), bersama Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng, Ferry Wawan Cahyono, menjadi narasumber dialog '4 Pilar Kebangsaan Sebagai Rujukan SDM Unggul dan Berkarakter', yang digelar di Hotel Dafam, Semarang, baru-baru ini. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, pernah menjadi soal ujian di Universitas Ahmad Kaftaro, di Damaskus, Syria. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan, hal itu mengindikasikan ideologi Pancasila telah mendapat perhatian dunia.

”Saya ingat betul, ketika saya belajar di negara Syria, pernah muncul pertanyaan, sebutkan ideologi Indonesia. Pancasila. Artinya, negara lain saja iri,” ungkapnya, saat menjadi narasumber dialog bertema ‘4 Pilar Kebangsaan Sebagai Rujukan SDM Unggul dan Berkarakter’, yang digelar di Hotel Dafam, Semarang, baru-baru ini.

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub mengisahkan, beberapa dosen di tempatnya menimba ilmu itu, bahkan sempat menyampaikan dengan rasa kagum, bahwa warga Indonesia sudah seharusnya bersyukur, karena memiliki ideologi Pancasila. Sebab, hubungan antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, sudah tertuang pada sila-silanya.

BACA JUGA: Menkes Minta Ganjar Berikan Pendampingan Ekstra pada Bupati Kudus

”Dalam sila pada Pancasila diterangkan, bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia dengan manusia, yang sering kita sebut habluminallah wa habluminannas. Sila pertama mengatakan, Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya, kamu ingat ya, di dunia itu kamu tidak serta merta muncul atau lahir, ada campur tangan Tuhan. Dan ada habluminannas. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Gus Yasin.

Wagub juga menilai, sila-sila pada Pancasila sudah lengkap, karena mencakup dua hubungan hal itu, sehingga tidak perlu lagi dibahas ulang, apalagi ditentang.

”Kita sudah final. Pancasila adalah anugerah terbaik untuk kita semua, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan manusia,” tuturnya.

BACA JUGA: Kodam IV/Diponegoro Pastikan Wilayah Kudus Kondusif 

Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng, Ferry Wawan Cahyono. Dia berpendapat, para pendiri bangsa sudah mempunyai gambaran tantangan zaman jauh ke depan. Berbeda dengan ideologi negara lain, Ferry memastikan Pancasila lebih visioner.

”Saya kira Pancasila lahir dalam rangka untuk memotret narasi-narasi tantangan zaman yang lebih dari itu. Ada lompatan-lompatan yang dihadirkan Pancasila, yang mampu menjawab tantangan-tantangan perkembangan zaman yang terus bergerak,” ungkap Ferry.

Riyan