blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Kapolres AKBP Piter Yanottama dan Dandim 0709 Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang mengunjungi rumah duka korban ledakan petasan di Desa Ngabeyan, Kecamatan Mirit.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Korban meninggal akibat sekarung petasan racikan meledak di Desa Ngabeyan, Kecamatan Mirit, Kebumen, bertambah satu orang menjadi empat orang yang meninggal dunia.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasubbag Humas Ipu Tugiman menjelaskan, keempat korban yang meninggal dunia Muhammad Taufik Hidayat bin Untung (27), pemiik rumah yang hancur, Rio Dwi Pangestu (22), Sugiyanto bin Marimin (23), dan Rizky Efendi (19).

Kasus tersebut menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Bahkan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama Kapolres AKBP Piter Yanottama dan Dandim 0709 Letkol Kav MS Prawira Negara langsung mengunjungi lokasi kejadian serta mendatangi rumah duka pada malam kejadian, Rabu (12/5).

”Ini cukup memprihatinkan bagi kami dan seluruh jajaran Pemerintah. Saya harap kejadian ini jangan sampai terulang lagi.Masyarakat harus bisa menjaga diri dengan tidak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan diri dan lingkungan, seperti petasan ini,”ujar Arif Sugiyanto.

Kepada keluarga korban, Bupati juga menyampaikan rasa duka cita sedalam-dalamnya. Seraya mendokan semoga almarhum Husnul Khatimah, seluruh keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan.

Arif Sugiyanto mengingatkan, petasan adalah barang sangat berbahaya. Menyambut Hari Raya Idul Fitri semestinya tidak perlu merayakannya dengan menyalakan petasan. Cukup diisi dengan kegiatan positif yang tidak membahayakan.

Bupati meningatkan kepada  masyarakat agar jangan sekali-sekali bermain dengan petasan. Ini sangat membahayakan. Sudah banyak korban berjatuhan gara-gara mercon. Tentunya ini harus disikapi secara serius. Jangan dijadikan ini sebagai mainan.

Tak lupa Arif Sugiyanto menyampaikan kepada orangtua untuk mengawasi anak-anaknya. Orang tua juga harus mampu bersikap tegas melarang anaknya jika melakukan sesuatu hal yang membahayakan. Ini demi keselamatan bersama.

Menurut informasi dari lapangan, bahan petasan atau obat petasan itu sejumlah 5 kg. Kemudian para pemuda meracik menjadi sekitar 400 gulungan kertas. Bisa dipahami saat meledak di rumah Untung (55) sangat keras dan terdengar hingga radius Kecamatan Mirit dan Prembun.

Komper Wardopo