blank

Oleh : Dr. H. M. Fakhruddin

Berpuasa sebenarnya dapat memberi pengaruh positif bagi pengidap jantung. Karena saat berpuasa tidak hanya dituntut untuk mengendalikan nafsu makan dan minum, tapi juga mengendalikan emosi. Para penderita jantung sangat dianjurkan untuk hidup lebih sabar dan positif, tidak terburu-buru serta tidak emosional dan menghindari stres.

Bagi para penderita jantung, sebelum berpuasa sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter soal persiapan khusus sebelum berpuasa, bagaimana pengaturan makan serta jadwal minum obat.

Selain itu, tanyakan pula bagaimana status penyakit sebelum menjalani ibadah puasa dan apakah memungkinkan untuk berpuasa. Untuk penderita jantung, pengaturan obat sangat menentukan apakah penyakitnya dapat terkendali atau tidak.

Kegagalan dalam menyesuaikan dengan kegiatan saat berpuasa, biasanya karena pemberian obat dan besar dosisnya serta porsi dan pola diet yang tak tepat, yang mengakibatkan tubuh gagal beradaptasi dengan kondisi saat berpuasa.

Untuk aktivitas selama berpuasa, harus sedikit dikurangi dan tak boleh melakukan aktivitas fisik yang berat. Sama seperti pengidap penyakit yang lain, perlu diperhatikan pula oleh para penderita jantung soal pola makan saat sahur dan berbuka puasa. Jangan sampai makanan yang dikonsumsi, terutama saat berbuka, merusak pola diet karena terlalu berlebihan.

Perlu diwaspadai makanan-makanan yang mengandung lemak, garam, kolesterol, dan rokok. Penderita jantung juga disarankan melakukan diet diabetes juga diet rendah garam. 

Penulis adalah anggota IDI Cabang Jepara dan FKTP BPJS Kesehatan Bangsri