Oleh : Dr. H. M. Fakhruddin

Langkah awal yang harus dilakukan jika ibu hamil atau menyusui ingin menjalankan ibadah puasa adalah dengan memeriksakan diri ke dokter kandungan. Hasil pemeriksaan akan menentukan boleh tidaknya menjalankan puasa.

Selama kondisi si ibu sehat dan asupan makanan yang dibutuhkan tubuh terpenuhi selama puasa maka aman-aman saja menjalankan ibadah puasa. Juga untuk ibu yang menyusui karena kebutuhan nutrisi selama masa penyusuan lebih banyak, maka harus dipastikan bahwa ibu bisa memenuhi kebutuhan kalori tersebut.

Pada trimester awal, gejala kehamilan masih terus muncul misal : nyidam, mual, muntah, sulit makan, pusing, dan lemas. Jika terjadi sepanjang hari tentu tidak mungkin menjalankan puasa. Jadi demi kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya maka sebaiknya tidak berpuasa.

Juga untuk kondisi wanita hamil dengan penyakit-penyakit tertentu seperti maag yang berat, darah rendah, darah tinggi atau penyakit kronis lain, ibu hamil dengan kenaikan berat badan yang sangat rendah, yang sedang mengalami pendarahan, juga ibu hamil dalam proses persalinan, sebaiknya ibu hamil tersebut tidak berpuasa agar kondisinya tidak semakin parah.

Pada usia kehamilan trimester kedua, dimana kondisi ibu dan bayinya relatif stabil serta tidak ada gangguan dan penyakit penyerta seperti tersebut diatas diperkenankan untuk berpuasa.

Untuk ibu yang sedang menyusui yang perlu diperhatikan adalah usia bayi. Jika usia bayi belum 6 bulan dipertimbangkan apakah kesehatan bayi memungkinkan diajak untuk berpuasa. Sebab usia bayi sebelum 6 bulan biasanya hanya mengandalkan nutrisi dari ASI sang ibu.

Namun jika bayi sehat dan ibu yakin ASI nya berkualitas baik maka diperkenankan untuk berpuasa dengan asupan gizi yang seimbang. Jika bayi perlu perhatian khusus dengan kesehatannya sebaiknya si ibu tidak berpuasa.

Jika usia bayi lebih dari 6 bulan dan biasanya nutrisinya tidak tergantung dari ASI karena sudah mengkonsumsi makanan tambahan si ibu boleh berpuasa.

Tips aman ibu hamil dan menyusui berpuasa         :

Pertama, sebelum berpuasa, pastikan bahwa diri Anda akan kuat jika melakukan puasa. Kuattidaknya bukan hanya dari segi fisik, tapi juga cadangan nutrisi dan kalori Anda.

Kedua, ebelum puasa tiba, sebaiknya Anda telah cek kehamilan rutin untuk memastikan kesiapan Anda. Saat cek kehamilan ini, mintalah pada dokter vitamin yang Anda perlukan selama puasa.

Ketiga, saat puasa, aturlah menu makanan juga perbanyak sayur dan buah segar.Mengatur menu makanan ini sekaligus mengatur pola waktu makan. Kalori sebesar 2500 – 2700 per hari yang harusdipenuhi itu perlu diatur waktunya dari saat berbuka puasa hingga sahur.

Disiplin mengatur waktu dan pola makan saat berbuka puasa dan sahur ini akan menjadi kunci aman n sehat ketika berpuasa saat hamil dan menyusui. Minumlah 8 – 10 gelas air untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

Keempat; Kurangi aktifitas fisik. Alihkan dengan aktivitas yang tidak banyak mengeluaran tenaga, sehingga kalori yang Anda miliki tidak banyak terbuang. Perbanyaklah istirahat pada siang hari.

Kelima; olahraga ringan menjelang buka puasa perlu Anda lakukan. Ini untuk menjaga kebugaran tubuh Anda

Penulis adalah anggota IDI Cabang Jepara dan FKTP BPJS Kesehatan Bangsri