Oleh : Dr. Akhirin, M.Ag
Taqwa menurut kamus Al -Mu’jam Al- Wasith adalah al khasyah dan al khauf yang artinya takut dan khawatir. Sedangkan secara istilah, taqwa yang akan kita bahas kali ini ialah taqwa kepada Allah subhanahu wata’ala, yang artinya adalah takut kepada kepada Allah dengan senantiasa menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya..
Orang yang yang taqwa di sebut muttaqin. Dalam surat Al-Baqoroh ayat 1 – 5 dijelaskan sifat- sifat orang yang masuk kelompok muttaqim adalah sebagai berikut:
Pedomannya adalah Al – Qur’an .
Di dalam kitab Al- Qur’an terdapat firman-firman Allah yang tidak ada sedikitpun keraguan di dalamnya. Semua ayat dalam Al-Quran adalah mutlak kebenarannya dan tidak ada kesalahan satupun.
Maka termasuk ciri seorang muslim yang bertakwa ialah apabila ia menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk baginya . Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (QS. Al-Baqarah : 1-2)
Al-Muttaqin yang di maksud dalam ayat tersebut adalah mereka yang khawatir akan hukuman dari Allah tatkala meninggalkan perintah dari-Nya dan senantiasa berharap pada rahmat Allah dengan mengakui kebenaran segala apapun yang datang dari-Nya.
Beriman dengan hal ghaib.
Sifat kedua orang bertaqwa adalah beriman kepada yang ghaib. Disebutkan dalam firman Allah ta’ala : mereka yang beriman kepada yang ghaib (QS. Al-Baqarah : 3) Iman secara bahasa adalah membenarkan (Tashdiq) dan mengakui (Iqrar), sedangkan ghaib berarti tidak terlihat.
Adapun yang dimaksud beriman kepada yang ghaib pada ayat tersebut adalah beriman kepada segala hal yang ghaib seperti beriman kepada Allah, malaikat, hari kiamat, dan lain sebagainya.
Mendirikan sholat
Adapun sifat orang bertaqwa yang ketiga adalah bahwa ia senantiasa mendirikan sholat. Allah ta’ala berfirman : yang mendirikan shalat (Q.S Al-Baqarah : 3) Sholat itu bukan hanya sekedar dikerjakan. Akan tetapi sholat itu harus didirikan atau ditegakkan(Iqoomussholah). Menegakkan shalat adalah menyempurnakan rukuk, sujud, bacaan, khusyuk, dan menghadirkannya di dalam shalat. (Tafsir Ath-Thabari)
Menginfakkan sebagian rizki
Sifat orang yang taqwa selanjutnya adalah menginfaqkan sebagian rezeki yang mereka miliki. Allah ta’ala berfirman dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (Q.S Al-Baqarah : 3) Mereka menginfaqkan sebagian rezekinya semata-mata hanya karena ingin mengharap kedekatan diri kepada Allah subhanahu wata’ala.
Beriman pada kitab-kitab Allah.
Sifat berikutnya dari orang yang bertakwa adalah ia beriman kepada kitab-kitabnya Allah. Allah ta’ala berfirman : dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu (Q.S Al-Baqarah : 4) Orang yang bertakwa adalah orang yang beriman kepada semua kitab -kitab yang datangnya Allah adala benar.
Orang yang bertakwa tidak membeda-bedakan semua kitab tersebut dan tidak pula membanding-bandingkannya, karena turunnya adalah benar-benar dari Allah subhanahu wata’ala.
Meyakini keberadaan akherat
Sifat yang keenam dari orang yang bertakwa adalah meyakini akan keberadaan adanya akhirat. Allah ta’ala berfirman : serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (Q.S Al-Baqarah : 4) Akhirat adalah hari dimana seluruh manusia dikumpulkan untuk diberikan keadilannya. Semua hak anak Adam yang tidak diselesaikan di dunia akan diselesaikan di akhirat.
Setiap orang yang dzalim akan rugi karena pahalanya akan diberikan kepada orang yang didzalimi. Setelah semua tuntutan sesama anak Adam selesai maka amalan mereka akan ditimbang oleh Allah.
Penulis adalah Wakil Rektor 1 Unisnu Jepara