blank
Dudgeran Dilangsungkan Sederhana, Wali Kota Menandai dengan Pemukulan Beduk di Masjid Agung Semarang. Foto: Ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Suara beduk terdengar bertalu-talu di Masjid Agung Semarang yang dikenal sebagai Masjid Kauman, Minggu siang (11/4/2021).

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang memukul keras bedug raksasa di Masjid Agung Semarang itu. Pemukulan bedug bertalu-talu tersebut merupakan rangkaian tradisi Dugderan di Kota Semarang sekaligus menandai datangnya bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah serta dimulainya ibadah puasa bagi kaum muslim.

Menurut wali kota yang biasa disapa Hendi ini, kegiatan Dugderan tahun ini sama seperti tahun sebelumnya yang penyelenggaraannya dilakukan secara sederhana tanpa perayaan namun tetap mengikuti tradisi seperti biasanya.

“Prosesi ini menceritakan kita dari Pemkot Semarang beserta Polisi, TNI, hingga wakil rakyat menyampaikan kepada para alim ulama di Masjid Kauman bahwa Ramadan sebentar lagi dimulai, dan dari hasil sidang alim ulama sebentar lagi puasa mulai Selasa (13/4/2021),” katanya.

Dari prosesi Dugderan tersebut, Hendi menjelaskan, disampaikan kepada masyarakat mudah-mudahan warga Kota Semarang bisa menjalankan ibadah dengan baik, terutama menjauhi hal-hal yang tidak baik serta dilarang agama.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari, mengatakan, kegiatan Dugderan ini walau diadakan sederhana namun tidak mengurangi nilai dan makna tradisi yang ada.

“Belajar dari pengalaman tahun lalu, karena masih pandemi prosesi Dugderan memang dibuat sederhana agar tidak menimbulkan keramaian dan tetap menuruti protokol kesehatan. Acaranya cuma pembukaan di Balai Kota yang dilanjut di Masjid Kauman dengan ditandai pemukulan bedug, sedangkan untuk menyalakan meriamnya ditiadakan,” katanya.

Ketua Takmir Masjid Kauman, Kiai Hanief Ismail, mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi diadakannya kegiatan Dugderan tersebut.

Walaupun tidak meriah dan sama seperti tahun sebelumnya, dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan acara yang sudah menjadi tradisi di Kota Semarang tersebut.

“Tahun lalu kita melakukan Dugderan tidak semeriah hari ini, namun pak wali dan jajarannya yang mendampingi tetap mau untuk membuat acara ini bisa lebih meriah, jadi kami mengucapkan terima kasih,” katanya.

Hery Priyono