blank
Mayjen TNI Rudianto, Pangdam IV/Diponegoro memberikan pengarahan dalam kunjungan kerjanya, kepada jajaran Satuan Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta di Ambarawa, Rabu (31/3/2021). Foto : Dok. Pendam IV/Dip. 

AMBARAWA (SUARABARU.ID) – Untuk mengetahui kapasitas tempur prajurit beserta alutsistanya, maka Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto meninjau situasi dan kondisi di Mako Yonkav 2/TC, Rabu (31/3/2021) .

“Saya ingin tahu persis setiap satuan kondisinya seperti apa, karena dengan saya melihat secara langsung kondisi kalian seperti apa, satuan kalian seperti apa, alutsistamu seperti apa saya bisa tahu kemampuan dan batas kemampuan kalian,” kata Pangdam saat memberikan pengarahan kepada segenap prajurit di Mako Satuan Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta di Ambarawa,.

Yonkav 2/TC, merupakan Satuan organik bantuan tempur di bawah Kodam IV/Diponegoro, yang memiliki tugas pokok melaksanakan operasi bantuan tempur dan pengamanan dengan menggunakan peralatan berat dan lapis baja, untuk menunjang tugas Kodam Diponegoro.

Maka, lanjut Pangdam, diperlukan pemantapan jiwa juang dan profesionalisme keprajuritan yang merupakan proses pembentukan tanpa akhir. Dalam rangka, untuk mewujudkan prajurit dan satuan yang profesional sesuai dengan tuntutan tugas Batalyon Kavaleri 2/TC.

blank
Pangdam Mayjen TNI Rudianto didampingi istri Ny Novi Rudianto saat melakukan peninjauan kesiapan kapasitas tempur prajurit dan alusistanya di Mako Yonkav 2/TC, Ambarawa, Rabu (31/3/2021). Foto : Dok. Pendam IV/Dip.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit Danki, Danton, Perwira Staf , Bintara, Tamtama sekalian atas dedikasi yang sudah kalian berikan sehingga satuan ini siap operasional” imbuhnya.

Lebih lanjut Pangdam menyampaikan, saat ini era kemajuan teknologi semakin pesat dan kemajuan sistem informasi yang berbasis teknologi dan persenjataan maju semakin pesat.

Jika dilihat dari tugas pokok Satuan Kavaleri maka hal ini harus diiringi dengan inovasi cara berfikir teknis dan taktis di luar kebiasaan. Sehingga Satuan Kavaleri menjadi kekuatan inti dalam suatu operasi untuk melindungi satuan infanteri.

“Kita harus berpikir out side of the box, berpikir di luar kotak dalam teknis dan taktik pertempuran,” tegas Pangdam

Mengingat pola pertempuran di berbagai negara, saat ini sudah bergeser dari pertempuran konvensional di hutan gunung menjadi pertempuran kota. Sehingga Satuan Kavaleri dalam peranannya, sebagai Satuan yang melaksanakan operasi bantuan tempur dan pengamanan harus tetap eksis.

Diakhir pengarahannya, Pangdam berpesan untuk para prajurit agar selalu menjaga kekompakan dan soliditas Satuan sehingga Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta tetap menjadi Satuan yang tangguh dan tidak terkalahkan.

“Perwira, Bintara dan Tamtama jaga soliditas satuan ini dengan baik, jaga kehormatan, jaga nama jaga martabat satuan ini kapan saja dimana saja dalam kondisi apapun, jangan pernah kaunodai satuan ini,” pungkasnya.

Absa-wied