Kepada warga Ganjar bilang nuwun sewu saya datang untuk mendata keluarga panjenengan njih. Saya dari sini saja supaya ababnya tidak muncrat-muncrat.

SEMARANG(SUARABARU.ID) – Kedatangan Gubernur Ganjar Pranowo yang mendadak membuat grogi dua keluarga di Pindrikan Lor dan Sekayu, Semarang, Kamis (1/4) pagi.

Lebih kaget lagi ternyata Ganjar berubah menjadi petugas pendataan yang terus bertanya dan menulis di atas kertas formulir.

Pendataan keluarga 2021 merupakan program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mulai hari ini, serentak se Indonesia. Ganjar menjadi petugas pendata lapangan untuk mengawali pelaksanaan program tersebut di Jateng.

“Pak bu, selamat pagi. Nuwun sewu saya datang untuk mendata keluarga panjenengan njih. Saya dari sini saja supaya ababnya tidak muncrat-muncrat,” seloroh Ganjar dari luar pagar rumah keluarga Afianto di Jalan Bima, Pindrikan Lor yang akan didatanya.

Saat mendata, Ganjar menanyakan sejumlah pertanyaan yang sudah tercantum dalam daftar dari BKKBN. Sesekali Ganjar melontarkan candaan dari daftar pertanyaan yang ada.

Hal yang sama  saat dirinya menyapa keluarga di Jalan Bedagan, Sekayu, Semarang Barat. Ganjar malah sempat bertanya pada anggota keluarga tersebut yang merupakan lansia, apakah sudah vaksin atau belum.

“Mas, ibunya segera daftarkan biar cepet vaksin. Ayo panjenengan harus lakukan segera,” tegas Ganjar mengingatkan anggota keluarga yang ada di lokasi saat mendengar lansia.

Di dua tempat, Ganjar mengimbau pada warga agar membantu perugas yang melakukan pendataan. Caranya dengan menyiapkan data keluarga secara lengkap sehingga proses pendataan dapat berlangsung cepat.

“Keluarga membantu menyiapkan data dengan baik, dan tanyakan petugasnya. Berikan data terakhir agar seluruh pencatatan pendataan ini betul-betul lengkap,” ujarnya.

Selain itu, Ganjar juga berpesan pada BKKBN agar memberikan identitas yang jelas kepada petugas pendata. Harapannya, pendataan keluarga 2021 ini akan membantu pemerintah dalam mengolah data hingga mempermudah informasi untuk pemberian bantuan agar tepat sasaran.

“Kalau kita mau masuk pada satu data nasional nantinya harapan kita ini akan jadi big data yang baik, datanya cukup lengkap sehingga harapannya nanti kalau kita ingin mengilah data untuk memberikan bantuan, mengerti kondisi keluarga masing-masing pemerintah akan bisa menyajikan data paling detail,” tandas Ganjar.

Suarabaru.id/Tim