blank
Direktur Keserasian Sosial Budaya dan Kelembagaan Kemendes RI, Bonavasius Praseta Ichtiarto, ketika berkunjung ke Desa Maduretno. Foto: Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Desa Maduretno di Kecamatan Kalikajar, menjadi salah satu desa di Kabupaten Wonosobo, yang telah masuk dalam program Desa Cinta Statistik (Cantik) dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Hingga pertengahan bulan Maret 2021, Desa Maduretno telah menyelesaikan pendataan terhadap sebagian penduduk, dan masih terus berupaya untuk menuntaskannya, demi terwujudnya keterpaduan dan akurasi data secara komprehensif.

Semangat dan antusiasme untuk mewujudkan Desa Cantik itu, mendapat apresiasi dari Direktur Penyerasian Sosial Budaya dan Kelembagaan Kementerian Desa RI, Bonavasius Praseta Ichtiarto.

BACA JUGA: Korut Tuding DK PBB Lakukan ‘Standar Ganda’ Atas Uji Coba Rudal

Hadir langsung di Balai Desa setempat, Senin (29/3/2021), untuk melihat sejauh mana progres Desa Cantik di Maduretno, Bonavasius didampingi Kepala BPS Kabupaten Wonosobo, Wazirrudin dan sejumlah pejabat lain.

Dirinya mengaku, ingin menjajaki kemungkinan pemanfaatan data-data hasil pencacahan untuk mendukung program-program dari Kementerian Desa, khususnya terkait Sustainable Development Goals (SDG’s).

”Saya mendengar, bahwa desa-desa di seluruh Indonesia, saat ini tengah sibuk dengan pendataan dari berbagai unsur, untuk banyak keperluan yang berbeda-beda. Termasuk dari kementerian Sosial, BKKBN dan lain sebagainya,” ungkap Bonavasius.

BACA JUGA: NPC Kabupaten Grobogan Berharap Ada Atletnya yang Lolos ke Peparnas Papua 2021

Mengingat hal itulah, dia menilai adanya Desa Cantik akan mampu berperan menjadi solusi, memudahkan upaya pengumpulan data-data untuk banyak keperluan.

Bona yang lama berkarier di BPS, juga mengakui ketersediaan data yang valid dan akurat merupakan salah satu faktor utama dari keberhasilan sebuah program.

Bantuan sosial contohnya, menurut dia, tidak akan mencapai sasaran secara tepat, apabila tidak berbasis pada data-data yang akurat.

BACA JUGA: Jelang Paskah, Kapolres Imbau Masyarakat Grobogan Tidak Terprovokasi Berita Hoaks

”Begitu pula program pengentasan kemiskinan maupun pencegahan stunting pada anak pun, membutuhkan dukungan data yang validitasnya dapat diandalkan,” lanjut Bona.

blank
Subadi (Kades Maduretno). Foto: dok/ist

Sementara itu, Kepala Desa Maduretno, Subadi, membenarkan pernyataan Bonavasius, dan menyebut pihaknya menjadi sangat terbantu dengan adanya program Desa Cantik.

”Terus terang, sebelum adanya pencacahan melalui Desa Cantik ini, program pendataan sangat tergantung dengan kebutuhan berbagai pihak yang berbeda-beda, dan sifatnya mendadak,” tutur Subadi.

Setelah adanya pendampingan dari BPS Wonosobo untuk teknis pencacahan data potensi Desa melalui Desa Cantik, pihaknya mengaku menjadi lebih yakin dan optimistis.

Kelak berbagai program pembangunan pemerintah yang membutuhkan dukungan data, akan menjadi jauh lebih terarah, fokus dan lebih lancar.

Muharno Zarka-Riyan