WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Ketua Umum Askab PSSI Wonosobo periode 2020-2024, Wahyu Nugroho, kembali terpilih menjadi Ketum Askab PSSI Wonosobo untuk peride 2025-2029 mendatang.
Dia menjabat sebagai Ketum Askab PSSI Wonosobo untuk kedua kali setelah ditetapkan secara aklamasi oleh voter pada acara “Ordinary Election Congress 2025 Askab PSSI Wonosobo”, Minggu (23/3/2025) di Aroma Resto and Coffee.
Masa jabatan Ketum Askab PSSI Wonosobo 2020-2024, sebenarnya sudah habis pada tahun 2024 lalu. Tapi saat itu, karena bersamaan dengan pelaksanaan Liga 4 Jateng, maka Kongres Askab PSSI Wonosobo ditunda hingga Maret 2025 ini.

Guna mengantisipasi kekosongan kepengurusan Askab PSSI Wonosobo, sesuai statuta PSSI, maka Asprov PSSI Jawa Tengah menunjuk Wahyu Nugroho yang kerap disapa “Lembu Suro” itu, untuk jadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Askab PSSI sampai pelaksanaan Ordinary Election Congress 2025 Askab PSSI setempat.
Pelaksanaan Kongres Luar Biasa itu disaksikan langsung oleh Sekretaris Umum Askab PSSI Jawa Tengah Pur Widiastanto, Ketua KONI Wonosobo Khozin dan Kepala Bidang PDPO Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Seno.
Sekolah Sepakbola
Ketum Askab PSSI Wonosobo terpilih Wahyu Nugroho menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk memimpin organisasi olahraga sepakbola untuk periode kedua. Dia mengaku masih banyak kekurangan dan kesalahan di kepengurusan sebelumnya.
“Tapi yang jelas, kami punya komitmen untuk melanjutkan program kerja sebelumnya yang sudah baik. Kemajuan olahraga sepakbola di daerah ini harus terus digenjot. Event Liga 1 dan Liga 2 PSIW akan segera digelar kembali. Kepesertaan PSIW di Liga 4 Jawa Tengah akan tetap dipertahankan. Sepakbola wanita juga akan terus dibina,” katanya.
Lembu Suro menyebut, untuk meraih juara di Liga 4 Jawa Tengah maupun di Liga 1 dan Liga 2 PSIW cukup berat. Karena butuh persiapan yang panjang di managemen tim, persiapan pemain maupun anggaran operasional. Tapi yang lebih penting bukan meraih juara, namun bagaimana Askab PSSI Wonosobo bisa melahirkan pemain lokal yang profesional.
“Kami lebih bangga pemain-pemain Wonosobo profesional dipakai klub-klub lain. Artinya apa? Itu menunjukan bahwa program pembinaan pemain berjalan dengan baik. Mengingat untuk meraih juara di level liga resmi di Jawa Tengah maupun Indonesia sangat berat dan cukup menguras energi,” ucapnya.
Ke depan pihaknya ingin membangun sekolah sepakbola (SSB) usia dini dan membuka kelas sepakbola di semua sekolah. Mulai SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK. Selain itu, juga mendorong Pemkab Wonosobo untuk segera menyelesaikan pembangunan stadion sepakbola di Wonolelo sebagai home base PSIW maupun pusat latihan sepakbola.
Muharno Zarka