blank
Rosyidah, S.Pd, guru kreatif dari SD Tanggultlare, Kedung, Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Guru kreatif  mungkin tepat untuk menggambarkan sosok Rosyidah, S.Pd., Guru SDN Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Jepara ini. Sebab ia  bukan saja berhasil meraih penghargaan  Inovasi Pembelajaran Tingkat Kabupaten Jepara tahun 2019, tetapi Rosyidah baru saja menyabet  Juara 1 Lomba Pembuatan Komik Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Pendidik Insan Bangsa.

Rosyidah  juga mendapatkan banyak kepercayaan dalam banyak organisasi dan kegiatan yang terkait dengan tugasnya sebagai seorang guru. Semua ia jalani dengan ikhlas sebagai sebuah ibadah dan pengabdian untuk sesama, utamanya anak didiknya.

blank
Rosyidah saat menjadi narasumber Bimbingan Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Sekolah Dasar

Minat perempuan berusia 37 tahun ini dalam mempelajari hal-hal baru terutama dalam bidang IT memang  telah diawali sejak ia berada di bangku SMA. Karena itu ketika ia memperoleh kesempatan setelah menjadi guru, dunia IT ini kemudian ditekuni dan bahkan diperdalam . Tujuannya hanya satu, agar dapat mendukung tugasnya sebagai seorang guru dengan mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan.

Hasil kerja keras itu juga yang mengantarkan ia meraih penghargaan Inobel tahun 2019. Tema yang diangkat adalah Sahabat Karib, Media Meningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Kartu Ajaib.  Sementara dalam lomba Komik Pembelajaran ia mengambil tema Penjelajahan Si Tasya, untuk memberikan pembelajaran tentang Sistem Tata Surya.

blank
Rosyidah bersama keluarga yangmemberikan dukungan terhadap pengabdian dan aktivitasnya.

Ikhtiar Rosyidah yang saat ini tinggal di Desa Menganti  untuk memberikan bekal anak didiknya  tentu saja tidak mudah. Sebab sebagai sekolah yang terletak jauh dari kota, tentu banyak tantangan yang dihadapi, bukan saja sarana dan prasarana , tetapi juga persoalan  sosial – ekonomi lingkungan tempat ia mengabdi.

Namun itu tidak menghentikan semangat Rosyidah. Sebab  ia ingin membekali siswa dengan pengalaman yang berharga dan bermanfaat. Harapannya kelak anak-anak dapat  memanfaatkan teknologi dengan baik dan siap memasuki revolusi industri 4.0.

Berkat ketekunanan dan dukungan kepala sekolah,  ia juga mampu mengantarkan peserta didiknya untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional sampai ke tingkat Provinsi. Pengalaman yang ia dapat saat membina siswa ini semakin meyakinkan dirinya bahwa apapun yang dilakukan dengan ikhlas, tulus, dan tekun akan membuahkan hasil yang baik.

Perjalanan karier

Karier Rosyidah sebagai pendidik dimulai tahun 2004. Dengan berbekal ijasah DII PGK SD  dari  STAIN Salatiga ia mengabdikan diri sebagai GTT  di SDN 1 Kerso.  Juga menjadi  guru matematika MI dan SMP Islam Datuk Singaraja, dan sekaligus Guru TPQ Sa’adaut Daraini. Mengabdi di 3 sekolah ini dijalaninya hingga tahun 2015.

Namun disela-sela aktivitas mengajarnya yang sangat padat, ia juga melanjutkan studynya di Universitas Negeri Semarang jurusan Matematika dan lulus tahun 2007. Kemudian pada tahun 2015  ia diterima sebagai CPNS serta  ditugaskan di SDN Tanggultlare.

Rosyidah tidak berhenti. Untuk dapat memberikan pengabdian terbaik  bagi anak-anak didiknya  pada tahun 2015 ia kuliah kembali di Universitas Terbuka untuk mengambil program S1 PGSD yang diselesaikan pada tahun 2017.

Kembangkan kompetensi  diri

Adanya covid-19 dan era  revolusi Industri 4.0 semakin menyadarkan Rosyidah untuk terus kengembangkan kapasita pribadinya. Ia sadar benar bahwa dalam era teknologi ini ia harus menyiapkan anak didiknya agar mampu tumbuh dan memanfatkan kemajuan teknologi untuk dapat mengembangkan potensi dirinya.

Karena itu ia rajin mengikuti webinar-webinar, workshop, dan pelatihan-pelatihan daring yang dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru. Dengan ketekunan dan kesungguhannya ia pun berhasil meraih penghargaan sebagai Sahabat Rumah Belajar Jawa Tengah 2020. Tugasnya mensosialisasikan “Pembelajaran Berbasis TIK” di setiap kecamatan yang ada di Jepara.

Karena itu ia dikenal rekan-rekan guru SD se Kabupaten Jepara. Gayanya yang slow, low profil, serta tidak pelit berbagi ilmu membuat Rosyidah mudah bergaul dengan rekan-rekan guru yang baru ditemuinya.

Kesuksesan dan perjuanganya untuk mempelajari hal baru tidak lepas dari dukungan keluarga, terutama suami tercintanya Jalaluddin Syu’bi, S.E. Meskipun berbeda profesi, namun Jalaluddin selalu mendukung dan memotivasi Rosyidah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Karena ia kemudian mendapatkan banyak kepercayaan, diantaranya Ketua KKG Ratu Shima, Ketua KKG guru Kelas VI Kecamatan Kedung, Ketua KKG Kecamatan Kedung, Pengurus KSN Kecamatan Kedung, dan juga pengurus Kwartir Ranting Pramuka Kecamatan Kedung.

Rosyidah adalah salah satu profile guru yang memiliki banyak talenta. Pengetahuan, ketrampilan,  kreativitas, inovasi dan bahkan semangat itu pula yang ia ingin saling dapat    berbagi dengan siapapun, utamanya teman-teman sekerjanya, para guru.

Hadepe