TEGAL (SUARABARU.ID) – Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi mengaku tidak ke kantor selama dua hari karena supir dan ajudan ditarik.
Kenapa hari Jumat (19/2/2021) dan Senin (22/2/2201) tidak ke kantor? ”Karena saya tidak ada supir dan tidak ada ajudan. Artinya saya kan tidak mungkin menyetir sendiri. Dan saya juga tidak tahu jadwal. Biasanya kalau ada ajudan saya nanya ke ajudan hari ini acaranya apa dan ke mana.”
“Sejak 19-22 Februari 2021 ajudan dan sopir tidak ada berarti dua hari ini Jumat (19/2/2021) dan Senin (22/2)2021) tidak ke kantor dalam arti karena tidak ada sopir dan ajudan tapi, saya menerima tamu di rumdin (rumah dinas, red),” kata Jumadi.
Jumadi menjelaskan, Senin (22/2/2021) ini tidak ke kantor, tapi akan menerima tamu di rumah dinas. ”Nanti ada janji dengan mahasiswa dari ITB karena mau ada acara. Sebentar lagi datang perwakilan dari mereka. Jadi tetap melakukan aktifitas tugas sebagai Wakil Wali Kota, membantu menjalankan Pemerintahan Kota Tegal.”
Jumadi mengaku, tetap melakukan komunikasi dengan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. Kalau yang kemarin-kemarin pergi ke rumah pribadi hand phone ketinggalan. “Saya kira itu bukan isu. Isunya kan harus diluruskan, bahwa sejak 11 Februari 2021 saya tidak ngantor tidak benar itu,” kata Jumadi.
Tidak adanya ajudan dan sopir, Jumadi meminta wartawan menanyakan ke Sekda. ”Tidak ada pemberitahuan itu. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Wali Kota dan Wakil Wali Kota berhak mendapatkan protokler,” jelasnya.
“Jadi 15 Februari 2021 saya masih ada acara bersama nelayan di Pelabuhan Jongor, Tegalsari Kota Tegal. Artinya saya masih melakukan tugas-tugas sebagai Wakil Wali Kota Tegal. Tanggal 16 – 17 Februari 20201 sama masih ada disini. Itu mesti di klarifikasi barangkali mungkin ada miss komunikasi,” tutur Jumadi.
Kemarin waktu pulang dari Jakarta pada Jumat 11 Februari 2021 lalu, saya menghadap Wali Kota. Pertama terkait kegiatan di Jakarta dan apa yang ditanyakan sudah dijawab.
Terkait ada ketidakharmonisan antara Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal? Jumadi membantah, tidak ada merasa tidak ada masalah dengan Wali Kota, semuanya harmonis. “Kita oke-oke saja dengan Pak Wali Kota Tegal,” jelas Jumadi.
Coba nanti tanyakan ke Pak Wali, barangkali beda pandangan kan? “Saya tidak ada permasalahan dengan Wali Kota. Sampai hari ini kita tetap sebagai satu kesatuan bagaimana membangun Kota Tegal yang tercinta,” tuturnya.
Saat ditanya terkait unggahan di media sosial dari GNPK RI yang menyatakan bahwa Wakil Wali Kota Tegal melakukan rekayasa kudeta, Jumadi tidak mau berkomentar terkait itu.
“Tanyakan saja ke GNPK RI, karena yang mengunggah kan dia. Dia yang harus menjelaskan, kenapa saya yang harus menjelaskan. Saya tidak bisa menjawab yang itu. Aku ga paham itu GNPK, siapa beliau saya ga kenal. Saya tidak ada masalah dengan Wali Kota dan dengan semua tidak ada masalah kenapa saya memikirkan yang tidak benar,” ungkap Jumadi.
Sebelumnya pernyataan Sekda Kota Tegal, Johardi kepada wartawan menyampaikan, bahwa sejak 11 Februari 2021 Wakil Wali Kota tidak berada di tempat. Informasi tersebut dari ajudan saat itu (21/2/2021).
“Kemudian setelah itu keberadaannya saya telpon beberapa kali juga tidak diangkat. Saya pikir mungkin lagi acara luar atau ada hal lain yang harus dikunjungi. Namun setelah beberapa hari ke sini pun nampaknya belum ada informasi keberadaan Pak Wakil Wali Kota di mana,” kata Johardi.
Johardi menambahkan, beberapa hari lalu juga Pak Wali Kota, menanyakan terus karena perhatian Wali Kota terhadap Wakil Wali Kota mudah-mudah sehat terus. “Terkait masalah staf Wakil Wali Kota Tegal yang tidak ada, tentunya karena ijinnya ke Wali Kota juga tidak ada. Atas dasar sesuai dengan mekanisme kami membagi staf supaya tugas-tugas di pemerintahan itu berjalan dengan baik dan lancar karena kita melayani masyarakat semua harus optimal,” terang Johardi.
Johardi mengaku bahwa Wakil Wali Kota menginformasikan sudah ada di Tegal pada 22 Februari 2021. “Dan saya jawab Bapak segera saja menghadap ke Pak Wali Kota,” pungkas Johardi.
Nino Moebi