blank
Anak-anak nampak asyik bermain di genangan banjir di Desa Jatiwetan,Kecamatan Jati. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Hampir dua pekan banjir yang melanda Kudus belum sepenuhnya surut. Ribuan rumah warga masih terendam dengan jumlah pengungsi yang bertahan masih mencapai 632 jiwa.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Budi Waluyo menyebutkan, jumlah pengungsi yang masih bertahan diantaranya  dengan rincian anak-anak sebanyak 177 Jiwa  dan dewasa sebanyak 455 Jiwa .

“Para pengungsi tersebut terdiri dari 218 KK dengan jumlah laki-laki sebanyak 268 Jiwa   dan perempuan sebanyak 364 Jiwa,”ujar Budi, Senin (15/2).

Data yang ada, kata Budi, jumlah pengungsi di masing-masing lokasi penampungan diantaranya  SD 2 Payaman  sebanyak 58 jiwa,  Aula Baldes Karangrowo  sebanyak 77 jiwa, dan Aula Balai Desa Jati sebanyak 181 jiwa.

Baca Juga:

Korban Banjir Kudus Ngungsi di Gereja dan Kelenteng

Khabsyin Desak Pemkab Kudus Optimalkan Pompanisasi untuk Kurangi Genangan Banjir

Untuk lokasi penampungan di Klenteng dan Gereja Tanjungkarang, jumlah pengungsi yang bertahan masih 84 jiwa, Aula PKK Jetiskapuan sebanyak 11 jiwa, dan Aula Balai Desa Gulang sebanyak 66 jiwa.

“Satu lokasi penampungan yakni di Gedung JHK Desa Ngemplak, kini sudah kosong karena semua pengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing,”tandasnya.

Sementara, untuk genangan banjir yang masih ada, kata Budi, diantaranya di wilayah Desa Jatiwetan, Tanjungkarang, Kecamatan Jati dengan total 1.289 rumah terendam.Di Kecamatanb Undaan, genangan merendam 3.809 rumah di Desa Ngemplak, Karangrowo, Wates dan Undaan Lor.

Untuk wilayah Kecamatan Mejobo, air merendam di 6 desa yakni Temulus, Kesambi, Kirig, Payaman, Gulang, dan Jojo dengan total rumah yang terendam sebanyak 2.618 unit.

Baca Juga:

Belum Dapat Izin Satgas Covid-19, PSSI Kudus Tak Berani Gelar Kongres

Legislator Muda Demokrat ; Pangkas Anggaran Gedung DPRD Kudus untuk Penanganan Banjir

Terkait penanganan pengungsi, kata Budi, upaya penyediaan dapur umum sampai saat ini masih terus berjalan. Setiap harinya seluruh dapur umum yang dioperasikan mampu membuat 6.225 nasi bungkus untuk memenuhi kebutuhan pengungsi maupun warga yang bertahan di tengah banjir.

“ Kami juga terus menyiagakan bantuan air bersih hingga pelayanan kesehatan bagi warga,”tandasnya.

Tm-Ab