SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sejak di bentuk Tim Kebencanaan PD Muhammadiyah Kota Semarang untuk kemanusiaan, 4 Februari 2021 lalu, langsung bergerak cepat menangani korban bencana banjir dan longsor yang melanda Semarang beberapa hari terakhir. Nasi bungkus sebanyak 15 ribu paket sudah disitribusikan kepada para korban bencana.
Unsur-unsur badan otonom, di bawah Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Semarang, seperti Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) dan Lazis (Lembaga Amil Zakat Sadaqah) Muhammadiyah, saling bersinergi untuk membantu meringankan korban bencana alam yang melanda Kota Semarang.
“Tim tanggap bencana ini, memiliki misi kemanusiaan untuk ke Indonesia an. Jadi tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan lainnya. Yang jelas untuk semua masyarakat yang membutuhkan bantuan, akan Muhammadiyah bantu,” jelas Yusuf Hidayat, Wakil Ketua Bidang Kebencanaan PD Muhammadiyah Kota Semarang, di ruang rapat masjid Roemani Jalan Wonodri Semarang, Kamis (11/2/2021).
Dalam pelaksanaan tanggap bencana di Kota Semarang, tim kebencanaan yang dibentuk oleh PD Muhammadiyah melalui LPB sebagi pelaksana lapangan langsung terjun ke beberapa titik rawan bencana banjir dan tanah longsor untuk membantu meringankan korban yang mengalami bencana.
“Setelah kita menerima informasi bencana banjir. Tim langsung meluncur untuk memberikan bantuan ke wilayah Wonosari Kecamatan Ngaliyan. Konsentrasi kami ada di lima titik bencana di Kota Semarang. Selain Ngaliyan, kami juga memberikan bantuan ke Mangkang Wetan, Gayamsari, Pedurungan dan Semarang Utara. Dan untuk hari pertama telah kami distribusikan sebanyak 3.000 nasi bungkus,” tutur Slamet Widodo, Ketua LPB PD Muhammadiyah Kota Semarang.
Dengan jumlah relawan sebanyak 30 orang, lanjut Slamet, hari kedua tim tanggap bencana langsung mendirikan dapur umum untuk memudahkan tim dalam pendistribusian bantuan kepada warga yang mengalami bencana.
“Selama berturut-turut kami buka dapur umum di titik-titik bencana tersebut. Karena terus terang, saat tim datang ke lokasi untuk mendistribusikan bantuan sangat kesulitan akses masuknya. Makanya kami inisiasi untuk membuka dapur umum. Dan hingga saat ini kami sudah mendistribusikan sekitar 15 ribu nasi bungkus kepada warga yang tertimpa bencana,” ungkap Slawi, panggilan akrab Korlap LPB kepada awak media.
Disampaikan juga oleh Slawi, tim tanggap bencana yang dipimpinnya dibantu juga oleh beberapa organisasi-organisasi masyarakat lainnya. Salah satunya adalah komunitas Jeep, yang ikut membantu pendistribusian bantuan ke beberapa titik lokasi bencana banjir maupun tanah longsor.
“Ada sekitar 26 Jeep dari anggota komunitas yang ikut bersimpati dalam membantu meringankan beban korban bencana,” tandas Slawi.
Pendanaan dari Masyarakat.
Dalam penanganan tanggap bencana di Kota Semarang, dari tanggal 7 – 11 Februari 2021 ini, anggaran pendanaan yang digunakan untuk memberikan bantuan, diperoleh dari masyarakat yang peduli melalui LAZISMU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sodaqah Muhammadiyah) Kota Semarang.
“Anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan tanggap bencana korban banjir di Semarang, sejak tanggal 7 February 2021 hingga saat ini (11/2/2021) sekitar 50 juta sudah dikeluarkan LAZISMU. Itu belum termasuk bantuan inatura,” terang Hasan Parjoyo, Direktur LAZISMU PD Muhammadiyah Kota Semarang.
Dijelaskan pula oleh Hasan, selain memberikan memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana yang terjadi di Kota Semarang, LAZISMU juga memberikan bantuan kepada masyarakat lain, berupa bea siswa bagi anak sekolah dan dan bedah rumah yang dinilai membutuhkan bantuan serta sejumlah tenaga pendidik yang mengabdi dalam mencerdaskan anak bangsa di yayasan pendidikan Muhammadiyah.
“Jadi sana yang kami terima dari masyarakat, ini kwmbalikan kepada masyarakat melalui beberapa program sosial,” pungkas Hasan.
Absa-wied
Hidayat, Wakil Ketua Bidang Kebencanaan PD Muhammadiyah Kota Semarang. Foto : Absa