blank
Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq MAg didampingi Wakil Rektor I Dr H Mukhsin Jamil dan Wakil Rektor II Dr H Abdul Kholiq, saat menyerahkan tumpeng kepada salah satu pendiri IAIN Walisongo, H Saliyun Moh Amir, yang merayakan HUT ke-82, di rumahnya Jalan Musi I Semarang, Rabu (3/2/2021). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq MAg menegaskan, melalui karya ilmiah, seminar dan diskusi serta berbagai penelitian, pihaknya akan terus memperkuat ajaran Islam wasathiyah, Islam damai, moderat dan ramah.

”Melalui Rumah Moderasi yang kami luncurkan Desember 2019, UIN Walisongo akan terus menyuarakan Islam ramah untuk generasi penerus Bangsa Indonesia, menyintai negerinya seperti diajarkan Walisongo dalam dakwahnya di Tanah Jawa,” kata Prof Imam.

Dia menyatakan, hal itu saat bersilaturahmi di kediaman salah satu pendiri IAIN Walisongo, H Saliyun Moh Amir, di Jalan Musi I, Semarang Timur, Rabu (3/2/2021).

BACA JUGA : Bus Tabrak Kuncup Pagar Tugu Adipura Purwodadi

Kehadiran Rektor didampingi Wakil Rektor I Dr H Mukhsin Jamil dan Wakil Rektor II Dr H Abdul Kholiq, Kepala Kepegawaian Dr H Sirojuddin Munir, Bagian Keuangan dan Rumah Tangga serta Humas ini, dalam rangka menyampaikan ucapan selamat kepada H Saliyun, yang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-82.

”Saya atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan terima kasih dan merasa tersanjung, atas kehadiran Pak Rektor IAIN, yang telah berubah menjadi UIN Walisongo. Apalagi didampingi para wakil rektor dan pejabat lengkap,” ujar Saliyun.

Saliyun yang pernah menjadi Sekretaris Utama Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Jateng itu menyampaikan secara singkat, kronologi perjalanan sejarah IAIN Walisongo.

BACA JUGA : Baznas Bantu 250 Paket Sembako bagi Korban Banjir di Kudus

blank

Jajaran Rektorat, berfoto bersama dengan salah satu pendiri IAIN yang kini berubah nama menjadi UIN Walisongo. Foto: dok/ist

Menurut kesaksiannya, pada awal pendirian perguruan tinggi Islam itu dirintis KH Imam Sofwan (Ketua PWNU Jateng dan DPRD Jateng), KH M Ali Masjhar (Kepala Jawatan Urusan Agama/Kanwil Kemenag), R Soedarno (Sekretaris PWNU), dan H Djoeremi (Ketua PCNU Kota Semarang).

Kemudian ada pula KH Mohammad Sowwam (Kepala Jawatan Peradilan Agama), KH Hasan Thoha Munawar (ayah kandung Pengusaha H Hasan Thoha), Drs H Masydar Helmy (Dekan Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga) serta H Saliyun Moh Amir.

Wakil Rektor I UIN Walisongo Semarang, Dr H Mukhsin Jamil mengungkapkan, penjelasan H Saliyun Moh Amir melengkapi data sejarah tentang berdirinya IAIN Walisongo, yang kini menjadi UIN Walisongo.

BACA JUGA : CFD di Blora Ditutup, Jam Buka Toko & Mal Dibatasi

Saliyun yang pada saat itu menjadi Sekretaris KH M Ali Masjhar, dilahirkan di Banyumas 2 Februari 1939. Terakhir dia menjabat sebagai Pengawas Pendidikan di Kanwil Departemen Agama Provinsi Jateng.

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq MAg menjelaskan, dalam minggu ini pihaknya tengah sibuk memindahkan ruang rektorat dari Kampus 1 di Jalan Walisongo, Jrakah, menuju Kampus 3 di Jalan Prof Dr Hamka, Ngalian Semarang.

Dipaparkan dia, pada Rabu (20/1/2021), delapan gedung baru dari Program The Support to Development of the Islamic Higher Education Project, sebuah mega proyek pengembangan Pendidikan tinggi Islam dari Islamic Development Bank (IsDB) telah diresmikan.

BACA JUGA : Srikandi PP Jateng Menolak ‘Jateng di Rumah Saja’

Delapan gedung baru dengan total luas area 26.400 m2, yang ditunjang dengan kelengkapan fasilitas laboratorium, planetarium, observatorium, perpustakaan, dan infrastruktur teknologi informasi itu, telah selesai pengerjaan proyeknya dan siap digunakan untuk kegiatan akademik di tahun 2021 ini.

Menurut Rektor UIN Walisongo, program dari IsDB itu dikonsep untuk memperkuat visi UIN Walisongo Semarang, menuju Universitas Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban pada Tahun 2038.

”Dengan adanya program ini, maka peningkatan akses, kualitas dan manajemen proyek di UIN Walisongo Semarang, akan dapat berjalan dengan baik, menuju visi kami di tahun 2038 nanti,” tukas Prof Imam.

Riyan-Sol