BLORA (SUARABARU.ID) – Kondisi jalan provinsi di jalur tengah Blora-Purwodadi-Semarang kawasan Kota Kecamatan Ngawen dan Kunduran, Blora, Jawa Tengah, kembali bonyok. Warga pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah itu.
“Pernah ditambal tapi rusak lagi. Ini rusaknya makin parah mulai pompa bensin Ngawen hingga Punggursugih dan Kecamatan Kunduran,” ungkap Suwito (42), warga Kelurahan Ngawen, Kecamatan Ngawen, Blora, Kamis (28/1/2021).
Supriyanto (44), pegawai swasta di Blora juga mengeluhkan rusaknya jalur tengah kian hari semakin parah, berlubang-lubang dan jika hujan turun jadi kubangan air. Pernah ditambal tapi kembali bolong-bolong.
“Kalau hujan jadi kubangan air, termasuk berm jalan bonyok, ini berbahaya untuk pengendara kendaraan roda dua,” beber Supriyanto lagi.
Rusaknya jalan yang sudah sempat dirawat dengan cara ditambal, diduga akibat air hujan dan truk-truk berat lewat jalan provinsi Blora-Purwodadi-Semarang. Kondisi ini dikeluhkan banyak pihak.
Berharap TA 2022
Dimintai konfirmasi jalan provinsi di kawasan Ngawen dan Kunduran kembali rusak parah, Kepala Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Purwodadi-Blora-Sragen (PBS), Joko Winangun, membenarkan jalan di kawasan itu bolong-bolong.
“Kami sedang mengecek, memang berlubang-lubang, kerusakan itu sekitar satu kilometer, dan ruas jalan Kota Kecamatan Kunduran,” jelas Joko Winangun.
Menurut Kepala BPJ PBS, nanti akan dilakukan penambalan lagi, tapi solusi teknis memang harus ditingkatkan, bisa rigid pavement (pekerasan kaku beton semen) atau konstruksi aspal hotmix.
Hanya saja, tambah Joko Winangun, tahun ini (2021) hanya bisa pemeliharaan rutin, dan pihaknya terus mengusulkan untuk peningkatan dengan harapan bisa terealisasi pada tahun anggaran (TA) 2022.
“Mudah-mudahan TA 2022 bisa peningkatan. Ini kami juga sedang cek di semua ruas jalan,” harap Kepala BPJ PBS, Joko Winangun.
Diberitakan sebelumnya, keluhan jalan provinsi jalur tengah Blora-Purwodadi-Semarang rusak bolong-bolong dan berm bonyok, direspons positif BPJ Wilayah Purwodadi-Blora-Sragen (PBS), dengan melakukan perawatan atau penambalan.
Menurut Kepala BPJ Wilayah Purwodadi-Blora-Sragen, pekerjaan penambalan juga dilakukan di ruas jalan Blora-Purwodadi, harus bertahap karena kerusakannya cukup banyak dengan lebar dan kedalaman lubang bervariasi.
Truk Berat
Jika terdapat tambalan yang berlubang lagi, tambah Joko Winangun, itu karena setelah ditambal terus hujan, karena saat ini memang sedang musim hujan. Terhadap lubang-lubang baru, pihaknya melakukan pengecekan ulang.
“Ada yang sudah ditambal terus turun hujan, apalagi truk-truk bertonase berat lalu lalang 24 jam,” jelas Joko Winangun
Adapun kerusakan yang terjadi, lanjut Joko, terbanyak terjadi di ruas jalan masih dengan fisik aspal hotmix. Sedangkan kerusakan di badan jalan rigid pavement lama, dan hanya di beberapa bagian, jelas Joko Winangun.
Kerusakan parah itu terjadi di wilayah Kecamatan Ngawen dan Kunduran (Blora), Ngaringan, Wirosari, Tawangharjo dan Tegowanu (Grobogan). Saat hujan, kubangan air akibat jalan bodol dan berm jalan bonyok, ada di banyak titik.
Tidak hanya yang aspal hotmix-nya yang terkelupas dan remuk hingga nyaris aspalnya tidak rampak lagi. Bebarapa ruas jalan dengan fisik rigid pavement (perkesanan kaku cor semen) juga banyak yang pecah, ambles dan berlubang.
Kondisi jalan cor beton pada rusak itu, antara lain terjadi antara ruas Ngaringan-Wirosari dan barat Kota Purwodadi, Gobogan serta beberapa titik lagi di wilayah Blora.
Dampak jalan bodol itu, perjalanan Blora-Semarang sangat tidak nyaman, dan butuh waktu sebelumnya tiga jam, kini sampai lima jam lebih. Itu belum lagi jika ada kemacetan di proyek flyover (jalan layang atau overpass) timur Mranggen.
Wahono-wied