blank

YOGYAKARTA (SUARABARU.ID)– Gunung Merapi terus menunjukkan aktifitasnya. Senin (18/1/202) subuh terjadi guguran awan panas, ke arah tenggara.

Demikian laporan Balai Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui situs resminya, Senin (18/1/2021).

Guguran, awan panas, yang oleh warga disebut wedus gembel itu, tercatat di seismograf dengan amplitudo 22 mm dan durasi 112 detik.

Dengan kecepatan itu, jarak luncur mencapai sekitar 1000 meter ke arah Barat Daya (Kali Krasak ). Teramati tinggi kolom 50 meter di atas puncak. Angin bertiup ke tenggara.

Guguran lava pijar terpantau berlangsung 6 kali dengan jarak luncur maksimum 600 meter ke arah Barat Daya.

Sejak Kamis – Jum’at (14-15/1/21) pukul 00.00 – 07.00, Merapi terus tidak cuma keluarkan guguran lava pijar, tapi juga guguran awan panas.

“Puluhan guguran lava pijar sepekan ini terus terjadi hampir setiap hari,” kata Ajad salah satu relawan yang memantau kondisi Merapi di Pos Aju. Q

Pihak BPPTKG Sabtu (16/1/2021) merekomendasikan pengungsi di luar daerah bahaya letusan Merapi untuk pulang.

Rekomendasi itu disampaikan Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso dalam siaran informasi bertajuk “Aktivitas Merapi Terkini” secara daring, Sabtu (16/1/2021).

Agus menyampaikan, meski rekomendasinya pengungsi bisa pulang, masyarakat harus tetap menyesuaikan dengan perkembangan aktivitas Merapi.

Termasuk ketika aktivitas Gunung Merapi meningkat. “Ini kita ambil kesempatan terbaik yang diberikan Merapi,” ujar Agus.

“Namun kita harus menyesuaikan diri dengan perkembangan aktivitas Merapi. Kita harus selalu beradaptasi atau hidup harmoni dengan Merapi,” tambah Agus.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Yogyakarta Biwara Yuswantana mengatakan, aktivitas gunung merapi mengalami peningkatan yang signifikan dengan munculnya kubah lava.

“Dengan peningkatan aktivitas ini, kemungkinan perluasan radius bahaya telah kami bahas dengan BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi),” ujar Biwara, seperti dilansir surabaru.id grup Siberindo.co.

Biwara mengisyaratkan pemerintah setempat dalam posisi bersiap jika sewaktu-waktu jangkauan radius bahaya erupsi itu terus meluas serta mengancam keselamatan warga.

Saat ini wilayah desa-desa di Sleman yang masih dikosongkan dari penduduk karena potensi erupsi itu belum berubah.

Desa-desa itu adalah Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Kepuharjo (Dusun Kaliadem), dan Umbulharjo (Dusun Palemsari) yang seluruhnya berada di Kecamatan Cangkringan.

“Dari pembahasan terakhir, radius bahaya erupsi Merapi saat ini masih di bawah 5 kilometer dari puncak, artinya masih aman (dari pusat penduduk/pengungsi),” ujarnya.

Claudia SB